Selama Transportasi Publik Belum Layak, Mobil Murah Nggak Bakal Dimatikan Pemerintah

Rabu, 19 November 2014 | 17:04 WIB


Bogor - Naiknya Jokowi menjadi Presiden sempat memberikan kekhawatiran beberapa pabrikan mobil yang punya produk mobil murah LCGC. Karena sejak menjabat Gubernur DKI saja, Jokowi sudah mengkritik karena mobil murah bisa menghambat program atasi kemacetan.

Namun, perlahan kembali ada harapan bagi para produsen kalau Presiden Jokowi nggak akan tega membunuh mobil murah LCGC. Selain kebutuhan masyarakat akan sebuah mobil berharga terjangkau terus naik, sektor transportasi publik yang belum juga dibenahi serius menjadi salah satu alasan penangkal terbunuhnya LCGC oleh pemerintah.

"Kelas menengah terus tumbuh, demam mobil pun tak bisa dihindari, dan kami percaya pemerintah akan memikirkan hal ini sematang mungkin," komentar Direktur Marketing Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra.

Kalau pemerintah sampai nekat juga membuhun mobil murah LCGC, maka negara-negara lain akan siap menggantikan produsen lokal Indonesia untuk memnuhi demam masyarakat kelas menengah akan sebuah mobil. Apalagi, disaat transportasi publik belum memadai. Sebuah mobil yang murah adalah solusi sementara.

Sebelumnya, Wapres JK sempat memberikan komentar terkait kritikan Jokowi terhadap mobil LCGC. Menurutnya, Jokowi mengkritik dengan kapasitasnya sebagai gubernur DKI yang berbicara hanya sebatas DKI Jakarta saja. Saat ini sebagai Presiden, dirinya harus berfikir menyeluruh.

JK mengatakan, aturan yang dibuat pemerintah sebisa mungkin sifatnya berkelanjutan, sehingga ada kepastian bagi pelaku industri. Tidak boleh setiap aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah lama, dipangkas atau dihapus oleh pemerintah baru.

Soal LCGC, JK berpendapat, program ini memiliki filosofi agar masyarakat kalangan menengah bisa membeli mobil. Kedua, lanjutnya, ini untuk mengantisipasi masyarakat ekonomi ASEAN yang berlaku 2015. (mobil.otomotifnet.com)