Ada yang menarik saat menonton ISSOM 2015 kelas ETCC Super 3000 di sikruit Sentul, Minggu (12/4) lalu. Beberapa unit Porsche 911 ber-livery oranye putih terlihat berhasil menguasai podium
Jakarta - Ketiga unit Porsche tersebut milik Jakarta Ban Motorsport, yang dipacu oleh Rudy SL, Renaldy Hutasoit dan Ahmad Fadilah yang membesut Carrera 2. Bedanya, milik Rudy adalah varian 911 GT3 RS lansiran 2006, sedang lainnya adalah versi Carrera 2 kelahiran 2005.
Roll bar ini rupanya opsional dari Porsche. Tinggal plug and play saja di sasis 997.1
Sebenarnya, masih ada satu lagi Carrera 2 yang dipacu Wing Bharoto, namun terkendala di rem yang membuatnya hanya finish di urutan ke 8. “Ya, problem rem sebenarnya terjadi di semua Carrera 2. Hanya efektif hingga lap ke tujuh, selanjutnya mulai tidak menggigit,” beber Direktur Operasional Jakarta Ban Motorsport ini.
Mesin benar-benar standar, hanya bermodal remapping ECU, replacement air filter dan ganti exhaust full-set, langsung ngacir di lintasan (kiri: Carrera, kanan: GT3)
Baik GT3RS maupun Carrera 2 memiliki interior yang hampir serupa
Atur Mapping
Melirik modifikasi performa yang dilakukan pada kuartet 997.1 ini sebenarnya ringan-ringan saja. Bahkan mesin 6 silinder berkonfigurasi horizontal yang berumur nyaris satu dekade ini belum pernah sekalipun dibongkar, apalagi diturunkan. Hanya mapping mesin saja yang disesuaikan dengan kontur lintasan Sentul.
Ini dia kumpulan pemberatnya. Ditumpuk sedemikian rupa agar tetap mempertahankan center of gravity
“Mapping ECU kita atur supaya lebih kuat torsinya di putaran mesin bawah menengah, karena lintasan Sentul tidak terlalu panjang,” tambahnya. Baik GT3 RS maupun Carerra 2 sama-sama berkapasitas 3.600 cc, namun ada perbedaan di output. GT3 RS mampu melecut tenaga hingga 420 dk. Sedangkan Carrera 2 terpaut 70 dk lebih sedikit, alias 350 dk saja.
“Untuk menjaga performanya, kami hanya melakukan penggantian oli rutin dengan oli terbaik,” sambung Aldy, sapaan akrab dari Renaldy Hutasoit yang juga sedang berada di workshop Jakarta Ban ini.
Baik GT3 RS maupun Carrera 2 memiliki interior yang hampir serupa
Nah, bedanya baru di perangkat suspensi. GT3 RS menggunakan merek Intrax adjustable di semua sisinya. Sedangkan Carrera cukup pakai Bilstein B16PSS10 yang hanya bisa disetel di sisi belakangnya saja. “Yang Carrera hanya coilover untuk harian, sedang GT3 pakai spek untuk WTCC,” sambung Aldy lagi.
Khusus Varian GT3 RS Milik Rudy, mengaplikasikan kap mesin depan, atap dan kap mesin dari bahan carbon fiber
“Kami gunakan Bilstein karena lebih terjangkau dan dirasa masih mampu untuk meng-handle tenaga Carrera 2,” ujar Wing tentang perbedaan suspensi ini. “Suspensi di-setting supaya lebih lincah di tikungan, sekaligus untuk meredam gejala oversteer,” Aldy melanjutkan.
Harus Tambah Bobot
Mengintip ke masing-masing kabin sportcar asal Stuttgart, Jerman ini, perhatian awal selalu tertuju ke tumpukan besi yang berada di bawah tabung pemadam kebakaran. “Sengaja kami tambahkan pemberat karena setelah diterondoli, bobot kendaraan menjadi underweight, sekitar 1.375 kg. Khusus GT3 RS penambahan bobotnya lebih banyak, karena standarnya lebih ringan lagi dari Carrera, hanya 1.345 kg,” ungkap Wing lagi.
Setelah melakukan setup pemberat, bobotnya kini sama semua, menjadi 1.550 kg. “Ini yang jadi sumber masalah kenapa rem kurang menggigit. Selain bobot bodi lebih berat, lagi pula hanya ganti kampas rem dan slang model braided saja,” sambung Aldy.
Selebihnya, terlihat nyaris serupa layout interiornya, mulai dari pengaplikasian roll bar, gauges dan ragam produk OMP sebagai identitas utama Jakarta Ban yang merupakan distributor resmi produk ini di Indonesia.
Sisanya di eksterior, tidak tampak banyak perbedaan antara Carrera 2, paling hanya warna pelek. Kecuali saat melirik GT3 RS, ubahannya lebih advanced. Kap mesin, bagasi dan atap mengaplikasi bahan carbon fiber yang lebih ringan dan kuat. Namun permainan warna livery yang ngejreng membuatnya sedikit tersamar.
Terus, gimana menyambut seri 2? “Kemungkinan mau upgrade rem, tapi belum tahu mau mulai dari mana. Semua dilihat dulu keefektifannya dari sisi biaya, apakah worthed bila dilakukan penggantian? Apakah spend sedikit sudah mencukupi atau harus spend lebih banyak? Namun masih bisa dipertimbangkan terlebih dahulu pilihan yang lebih hematnya,” tutup pria berpenampilan dandy ini.
Okay deh, semoga sukses ya seri balap selanjutnya. • (otomotifnet.com)
Plus:
- Komponen mesin tetap awet karena minim sentuhan
Minus:
- Perlu upgrade daya tahan rem
Data Modifikasi
GT3 RS (997.1) 3.6 l Setir: OMP Jok: OMP ARS Carbon Roll bar: Optional Porsche GT3 RS Metering System: AIM Suspensi: Intrax Filter Udara: BMC Replacement Knalpot: Cargraphic Ban Depan: Achilles 123 S 235/40R18 Ban Belakang: Achilles 123 S 265/35R18 Carrera 2 (997.1) 3.6 l Setir: OMP Jok: OMP WRC Roll bar: Optional Porsche GT3 RS Metering System: AIM Suspensi: Bilstein B16PSS10 Kampas Rem: Ferodo Knalpot: Cargraphic Ban Depan: Achilles 123 S 235/40R18 Ban Belakang: Achilles 123 S 265/35R18 Pelek: OEM