Tangerang - Sejak awal meluncur, Rio yang merupakan hacthback andalan Kia ini langsung mencuri perhatian Samuel Ponco, mahasiswa Universitas swasta di kawasan Tangerang. Diluar kekagumannya pada mobi Korea ini, pria yang akrab dipanggil Ponco ini juga gila modifikasi, alhasil Kia Rio pun tampil tiarap ala stance lovers.
"Saya pilih Rio karena sebelumnya masih jarang yang memakai Kia Rio di Tangerang. Kalau dari belakang mirip mobil Eropa, interiornya juga kaya VW Golf," kekeh Ponco.
Tak puas pada tampilan standar Ponco memaksa mobilnya lebih ceper sesuai konsep stance yang ingin diusungnya. "Alirannya stance concave wheels. Saya pilih pelek dengan desain concave merek Advance diameter 17 inci.
Pelek ini kemudian dibalut ban seukuran 205/40 untuk ban depan dan ban belakang 205/45. Shok dan per-nya full costum, untuk memendekan kaki-kaki mobilnya, Ponco mempercayai Sukarindik salah satu bengkel per di daerah Joglo.
"Yang depan pakai per copot Toyota, tingga dua ulir saja. Kalau dilihat, dari rangka ke aspal cuma tinggal 2 jari doang," bangganya.
Di sisi eksterior, Ponco memilih stand-on-cast, warna bodi standar yang putih dibiarkan bersih, Ponco hanya menambahkan sentuhan aksen kuning di lampu depan dan spion.
ini yang menjadi salah satu daya tarik utama KIA Rio kepunyaan Ponco
Pelek ini kemudian dibalut ban seukuran 205/40 untuk ban depan dan ban belakang 205/45. Shok dan per-nya full costum, untuk memendekan kaki-kaki mobilnya, Ponco mempercayai Sukarindik salah satu bengkel per di daerah Joglo.
"Yang depan pakai per copot Toyota, tingga dua ulir saja. Kalau dilihat, dari rangka ke aspal cuma tinggal 2 jari doang," bangganya.
Di sisi eksterior, Ponco memilih stand-on-cast, warna bodi standar yang putih dibiarkan bersih, Ponco hanya menambahkan sentuhan aksen kuning di lampu depan dan spion.
Bodi dibiarkan putih polos, aksen kuning ditambahkan hanya pada lampu utama dan spion
Interiornya Ponco lebih memilih Dvinnci Car Leather Seat sebagai rujukan. Kulit jok black-lider berwarna coklat sengaja dipilih biar lebih elegan, sementara mesin tetap standar hanya knalpot saja yang diganti Spoon.
"Kalau mesin dirombak juga saya bingung mau jalan kemana, paling jauh aja dari BSD ke Senayan," aku Ponco yang mengaku sampai jual motor untuk melampiaskan nafsunya. "Saya jual Satria F150, itu juga masih kurang," jelasnya.
"Tapi sekarang malah jarang dipakai, karena ceper banget dan roda belakang chamber bannya jadi cepat habis. Ke kampus pilih naik motor aja deh, kemarin beli Honda BeAT bekas buat ke kampus hahaaa," kekehnya. (mobil.otomotifnet.com)
"Kalau mesin dirombak juga saya bingung mau jalan kemana, paling jauh aja dari BSD ke Senayan," aku Ponco yang mengaku sampai jual motor untuk melampiaskan nafsunya. "Saya jual Satria F150, itu juga masih kurang," jelasnya.
"Tapi sekarang malah jarang dipakai, karena ceper banget dan roda belakang chamber bannya jadi cepat habis. Ke kampus pilih naik motor aja deh, kemarin beli Honda BeAT bekas buat ke kampus hahaaa," kekehnya. (mobil.otomotifnet.com)
Data Modifikasi
Pelek: Advance
Per: Custom dari Toyota
Ban: Acelera
Muffler: Spoon
Bengkel kaki-kaki: Sukarindik
Bengkel Jok: Dvinnci Car Leather Seat
Pelek: Advance
Per: Custom dari Toyota
Ban: Acelera
Muffler: Spoon
Bengkel kaki-kaki: Sukarindik
Bengkel Jok: Dvinnci Car Leather Seat