Outlander PHEV Inilah Mobil Hybrid Pertama Yang Terjun Reli

Rabu, 27 Agustus 2014 | 07:04 WIB


 
Inilah satu-satunya mobil hybrid yang berani turun di Reli Cross Country. Apa saja rahasianya?

Pattaya - Mitsubishi membuat gebrakan dengan menurunkan Outlander Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) di kejuaraan Asia Cross Country Rally. Start di Walking Street Thailand ( 9/8) dan finish di Phnom Penh, Kamboja (15/8). Inilah satu-satunya mobil bermesin hybrid yang ikut di kejuaraan  ‘penyiksaan’ mobil ini.


Mesin standar. Hanya sedikti ubahan pada ECU

Dikemudikan oleh pembalap Jepang, T. Aoki Rh dengan co-driver T. Wuttichai dari Thailand. Selama 5 hari menempuh jarak 2 ribu kilometer melintasi tiga negara yakni Thailand, Vietnam dan berakhir di Kamboja. Tak hanya menjelajah hutan dan pedesaan, Outlander PHEV ini harus menyelesaikan 5 buah Special Stage (SS) . Setiap SS menempuh sedikitnya 300 km dimulai dari SS 0 di Bira International Circuit, Pattaya, Thailand (9/8).


Kap mesin berbahan fiberglass untuk mereduksi bobot

Agar bisa bersaing, “Ubahan difokuskan pada sektor kaki-kaki dan bodi. Mesin dan motor listrik standar,” tegas Yasuo Tanaka, Expert Technology Planning Department Mitsubishi Motor Corporation (MMC).


 
Jok belakang dilepas dan digantikan roll-bar

Bodi dibuat lebih ringan. Reduksi bobot hingga 100 kg. Pengurangan ini didapat dari penggantian bahan pada beberapa komponen bodi. Seperti kap mesin berbahan fiberglass, kaca samping, pintu belakang dan pengurangan jok,” tambah Kenji Ishida, pemilik tim.


Cakram memakai Outlander versi Eropa. Lebih besar dan pakem

Untuk melindungi baterai sebagai jantung kelistrikan saat melibas genangan, langkah awal dengan meninggikan ground clearance. Maklum, tahun lalu, baterai menjadi kendala utama. “Makanya, ground clearance naik 8 cm dari standarnya. Kemudian bagian bawah dilapis pelat besi. Sehingga, air tidak bisa menembus ke baterai,” tambah pria yang tahun lalu sebagai co driver ini.


Bagian bawah sasis diberi dek berbahan pelat baja untuk melindungi baterai

Menghadapi jalanan keriting, suspensi depan diganti dengan air suspension jenis kompetisi. “Untuk merek dan berapa tekanan nitrogen di dalamnya, kami tidak bisa bocorkan. Yang jelas settingannya lebih keras,” tambah pria berusia 65 tahun ini. .

Dengan berbagai ubahan ini, diharapkan Outlander PHEV mengukir prestasi lebih baik dari tahun sebelumnya yang finish urutan 17 dari 20 perserta. Terbukti, juara pertama dikelas T 1.5 Electric dan finish ke 14. (mobil.otomotifnet.com)