Tidak Bisa Pisah dengan SQL, Meski Sudah Lima Kali Berinovasi

Sabtu, 31 Mei 2014 | 10:02 WIB





 Lima kali transformasi akhirnya berujung pada 150 desibel 
 

Jakarta - Terus berinovasi merupakan semboyan yang dipegang oleh Rudi Saputra. “Ini kali kelima saya ubah audio. Tidak hanya desain, namun juga perangkatnya," ujar pria yang tinggal di Pademangan, Jakut.

Konsep tetap sama yaitu SQL (Sound Quality Loud). "Saya ada kendaraan dengan settingan sound quality, tapi saya jarang pakai karena kurang begitu klik di telinga," ujar pebisnis ekspedisi ini. Tidak hanya itu, beberapa installer juga pernah disambangi untuk mengubah tatanan suara. Namun untuk proyek kali ini, pilihannya jatuh pada Boy, installer Audio Creation yang bermarkas di Mega Glodok Kemayoran, Jakpus.


Pilar dan midbass mounting dibuat dengan bantuan real time analyzer agar suara maksimal

"Bermain SQL, menurut gue tuning boks menjadi salah satu faktor penting," terang installer bertubuh tinggi. Tuning untuk boks SPL dan SQ serta SQL tentu berbeda. Untuk SQ, tuning frekuensi biasanya rendah sekitar 25 Hz, sedangkan SPL cenderung tinggi setidaknya 45 Hz. "Kalau SQL bermain di antara 30 Hz sampai 50 Hz, biasanya tinggal cari angka yang tepat," sebut Boy.

Model boks ported tentu menjadi andalan buat kendaraan SQL karena suara bass yang dihasilkan lebih besar dan panjang dibanding sealed. Sedangkan cutting frekuensi subwoofer Cello dibuat 100 Hz supaya bass lebih powerful.


 Prosesor Alpine nyempil di bagasi, mau tuning tinggal siapkan laptop
 

Namun tentu tidak hanya tuning boks, kualitas suara perlu diperhatikan. Jadi tidak hanya asal kencang. Untuk mendapatkan sumber suara yang bersih dan jernih tentu otak harus bagus. Pilihan jatuh pada produk Alpine IVA dibantu prosesor dari merek yang sama.

Sebagai penghasil suara untuk kabin bagian depan, produk lansiran Cello Reference 7 model 3-way diyakini sanggup memenuhi keinginan Rudi. Perlu tuning frekuensi yang sesuai di telinga pemilik. Settingan frekuensi untuk tweeter depan dipilih diangka 5 KHz, sedangkan untuk mid range angka 1.500 Hz dipercaya yang paling bagus didengar. "Khusus untuk mid bass saya setel di 300 Hz," terang installer yang sering juara SQL.



Rudi bangga hasil suara pernah menorehkan angka 150 db
Untuk sistem pembangkit tenaga, installer ramah ini mempercayakan produk Cello monoblock CA15 2 unit khusus untuk men-drive subwoofer. Sedangkan untuk speaker depan dan belakang dilayani oleh 2 buah power 4 channel. Upgrade lagi bos supaya dapat juara kembali. (mobil.otomotifnet.com)