Tampil Perdana di Sirkuit Balap BMW 320i Mampu Menggoda

Kamis, 22 Mei 2014 | 11:30 WIB





 

Jakarta - Pada ajang Indonesian Series of Motorsport (ISOM) seri pertama lalu, ternyata ada peserta baru. Yang ikut di kelas European Touring Car Championship (ETCC). Dengan desain stiker yang eye catching, membuat OTOMOTIFNET.COM  tertarik untuk mengetahuinya lebih dalam.

Ternyata memang benar, sang pembalap merupakan peserta baru dalam ajang kali ini. Pada kaca bagian belakang tertulis nama Ananda Yusuf Pradhana, atau yang kerap disapa Nanda.


 
Mesin asli berkode M520B20 menyemburkan tenaga 121,9 dk. Ke depannya akan lebih dimaksimalkan oleh Regi

Setelah ditelisik lebih dalam, ternyata markas dari mobil Nanda yakni After Hour Tuning (AHT) Garage, di bilangan PuspitaLoka, BSD, Tangsel.

Regi Fiandisa Anggoro, selaku CEO dari AHT Garage pun bercerita banyak mengenai proses membangun mobil ini. Bermula pada akhir 2013 silam. Saat itu, Nanda mendatangi bengkel AHT Garage untuk berkonsultasi mengenai strategi dan setting mobil.


 
Interior bersih khas balap. Menjadi semangat tersendiri bagi Nanda


"Setelah bertemu beberapa kali dengan saya, akhirnya ia terlihat sangat tertarik untuk terjun di dunia motorsport, yang terbilang baru baginya," papar Regi.

Konsep yang diusung pun tergolong menarik. Sang owner menginginkan mobil yang konsisten, yang harus bisa punya tenaga dan handling mumpuni selama 6 race pada musim ini.

 Sistem pengereman dipercayakan pada big brake kit dari Altech
 

Tentunya, juragan AHT Garage ini menyanggupi permintaan tersebut. "Tidak harus memiliki tenaga yang besar, tetapi cukup mampu bersaing dengan yang lain. Terpenting, mobil ini bisa dibawa kemana Nanda inginkan. Itu yang akan membedakan dari mobil yang lain," kelakar pria kelahiran 12 Juni 1988 ini.

Dengan basic yang terbilang mumpuni, yakni BMW 320i, pria kelahiran Pekanbaru ini pun langusng menggarapnya demi kepuasaan sang customer.

Mesin yang digunakan masih berkodekan M52B20, yaitu mesin asli bawaan pabrik berkapasitas 2.000 cc. Tentu dioprek lebih lanjut oleh Regi.


 
-Jok bucket dari OMP tertanam rapi pada interior yang -terondolCoilover lansiran ISC. Menjadi sumber utama handling yang mumpuni saat balap
 

Seperti, manajemen mesin dipercayakan pada Haltech PS2000. Serta proses porting polish yang sudah memasuki stage 2 yang didukung sistem pembuangan custom menggunakan pipa stainless.

Agar pasokan bahan bakar lebih maksimal, digunakannya Aeromotive fuel system kit, yang akan menyemburkan bensin 340 lph (liter per hour).

Tendangan kopling pun tentu mempengaruhi performa saat melibas sirkuit. Dipensiunkannya yang original, dan digantikan posisinya oleh kopling set keluaran Ogura. Perangkat ini dipercaya mampu menyalurkan tenaga mesin ke roda lebih maksimal.

Namun sayang, kendala muncul pada jalur rem big brake kit dari Altech. "Di saat posisi enggak diinjak. Posisi rem mengunci sebesar 20% dan setting suspensi yang belum maksimal saat practice kemarin. Tetapi saat QTT dan race, semua beres," tutupnya. •(mobil.otomotifnet.com)