Jakarta - Di arena drifting di Indonesia, Nissan dan BMW banyak diandalkan para drifter kala berlaga. Termasuk Aditya Widiutomo membangun BMW 320i E36 kesayangannya yang baru dipakai sebentar, demi bisa mengukiti ajang kejurnas tahun lalu.
"Dulu, beli mobil ini untuk dipakai harian, tetapi end-upnya malah untuk drifting," kelakar pria berambut kribo ini. Sedan asal Jerman ini ditebusnya tiga tahun lalu.
Untuk memenuhi hasratnya, BMW pun diantarkan ke bengkel Dem's Auto technic di Jatiwaringin, Jakarta Timur. Lewat tangan dingin Demas Agil dan ayahnya, Agus Djohansyah, sedan dipermak agar bisa menari-nari alias sideway.
"Mesin pakai Toyota 2JZ yang sudah ketahuan andal untuk kinerja ekstrem," jelas Agus. Hanya, turbo diganti dengnan spesifikasi lebih tinggi versi aftermarket. Jadi, aslinya diganti sama Garret GT35 versi ball bearing. Tak hanya mesin, bagian penggerak roda belakang juga sudah full-customiez.
Gardan, askopel, dan transmisi manual 5-speed dicomot dari Nissan RB25 yang banyak dipakai untuk varian Skyline R32 dan R33. "Kalau pakai gardan dan transmisi BMW atau Toyota, sering enggak kuat," ungkap Aditya yang tahu banyak tentang mobilnya.
Tenaga yang 381 dk on wheel didapat setelah stand alone keluaran Haltech mengganti ECU asli. Tipe PS2000 menjadi andalan selama setahun berkompetisi.
Dari mesin beralih ke kaki-kaki yang digarap serius. Per coilover STD R3 menghuni sepatbor depan bersama pelek Rota GK-R 18 inci dengan lebar 9 dan 9,5 inci. Belum lagi setelan camber yang terbilang ekstrem untuk roda depan.
"Setting camber dibuat meleset jauh keluar alias positif agar saat manuver di antara kun bisa maksimal," jelas Demas yang sudah kawakan di dunia drifting.
Bagaimana hasil kompetisi Aditya. Tak disangka, ia berhasil dinobatkan sebagai juara di kelas rookie. (Mobil.Otomotifnet.com)