Audi A4 2013, Penerus Tradisi

billy - Sabtu, 10 Agustus 2013 | 09:17 WIB

(billy - )


Event organizer Candi Lanang (CL) akan membangkitkan adrenalin calon pemilik sedan premium. Caranya dengan menggelar balap satu merek Audi, yang bertitel Audi Race Indonesian Series (ARIS). Gabung dengan seri ISOM (Indonesian Series Of Motorsport), sebanyak 32 unit A4 sedang disiapkan.

Para calon pemilik A4 dengan akte lahir 2013 tersebut akan merasakan kehebatan mobil premium di lintasan balap, Sirkuit Sentul. Terlebih karena mobil yang akan dimilikinya tersebut memang memiliki ‘darah' sport yang kental.

A4 yang nantinya akan dipacu memiliki sumber tenaga yang sangat baik. Memang hanya berkapasitas 1.800 cc, namun sudah ditambah turbo. Sebab itu kode mobilnya 1.8T.

Untuk bisa berada di lintasan balap, jelas saja spesifikasi standar tidak mendukung. Tetap harus ada penyesuaian supaya layak berada di lintasan pacu. "Kita hanya garap di sektor safety dan kabin saja. Untuk mesin dan transmisi harus standar pabrik," komentar Sidarto SA, yang ditunjuk membidangi urusan teknik selama kalender balap berlangsung.

Setelah membeli A4 yang dijual khusus seharga Rp 438 juta, maka bagian kabin akan dibuka semua oleh pihak Audi Indonesia. Meliputi seluruh door trim serta karpet dasar yang ada. Ini untuk mereduksi bobot. Nantinya, komponen tersebut akan dibungkus dengan rapi dan diserahkan ke pemilik.

Selesai dibuka, mobil akan dipasang roll bar sebagai salah satu syarat keharusan. Bengkel Bening Motor di bawah komando Purbayaka Sutanta akan memasang roll bar dengan memanfaatkan mur dan baut pada sambungannya. "Tapi kalau yang ke dek, tetap dilas," seru Purba.

Proses berikutnya, membawa ke bengkel knalpot untuk dipasangkan pipa gas buang. Mulai dari ujung, sampai belakang. Menggunakan label Kansai. Suara yang dihasilkan cukup membahana dan mampu menaikkan performa mobil.

Next, mobil akan dikirim ke pemilik. Nantinya, pemilik atau bengkel yang ditunjuk akan memasang suspensi serta pelek. Suspensi keluaran KW akan diberikan langsung karena menyangkut seting yang sesuai. "Kalau kita yang pasang, nantinya tidak maksimal. Percuma juga karena harus seting lagi," tambahnya.

Pelek berukuran 18 inci serta ban GT Radial HPY juga akan dipasang oleh bengkel dari pemilik. Seperti juga suspensi, urusan kaki-kaki ini menyangkut dengan seting yang akan disesuaikan dengan pembalap. Beda pembalap, akan berbeda pula seting yang dihasilkan.

Lomba satu merek ini tak hanya berkutat pada merek mobil saja, namun juga komponen-komponen lain yang terpasang. Setelah membeli mobil, pembalap harus juga beli racing kit seharga Rp 73,5 juta. Meliputi suspensi, pelek, ban 1 set, roll bar dan exhaust.

Dengan lomba yang semuanya dibatasi serta seragam tersebut, membuat peta persaingan lebih seru. Skill dari pembalap benar-benar dipertaruhkan. Demikian juga dengan seting dari bengkel.

Sedikit berbeda dibanding OMR mobil premium yang pernah dilaksanakan, pada ARIS ini dijamin tak akan mencapai safe mode. "Kita sudah coba. Layaknya balap, mobil digeber habis-habisan di trek seharian penuh. Tidak juga kena safe mode. Mudah-mudahan nantinya di balap juga demikian," jelas Sidarto dari DART Racing.

Adanya lomba ARIS ini seperti penerus tradisi lomba sedan premium di Indonesia, sekaligus penerus Audi di dunia balap. (mobil.otomotifnet.com)