Berbekal niat tulus tersebut, dirinya rela menukar 1 unit Honda Genio keluaran 1995 yang sudah dimodifikasinya dengan Infinity yang fotonya saat ini sedang terpampang.
Tak puas dengan kondisi standar, pria kelahiran Aceh ini memodifikasi tampilannya. Maklum, namanya juga anak muda, selalu haus dengan modifikasi. Urusan tersebut dibantu oleh kru dari bengkel BTX Concept, Bandung.
Modifikasi diarahkan hanya pada bodi dan audio saja. Sebab mesin dengan konfigurasi V6 dan berkapasitas 3.000 cc tersebut sudah terbilang cukup. "Bukan untuk kenceng-kencengan kok, cuma biar lebih enak dilihat saja," sebut pria yang masih berstatus sebagai mahasiswa tersebut.
Jika bodi tak tampil ekstrem, lain cerita dengan lingkar roda yang terpasang. "Cari-cari ukuran dan lebar pelek cukup lama, sampai akhirnya dapat yang sekarang ini," ungkapnya.
Pelek pakai keluaran Kranze Rapier ukuran 19 inci dengan lebar 10,5 inci untuk di sepatbor depan dan 12,5 inci untuk di belakang. Pelek yang sangat lebar tersebut membuat ‘tubuh'nya terekspos keluar dari ‘rumahnya'. Ban yang dipakai berukuran 235/35 untuk depan dan 275/40 di bagian belakang, cukup sulit didapat. Tampilan ini membuat Infinity tak lagi berkesan bapak-bapak, namun lebih ke anak muda gaul yang selalu mengedepankan modifikasi.
Supaya semakin pas, ketinggian mobil harus dikurangi. Sulitnya mencari racing kit, membuat Rian harus memodifikasi kaki-kaki yang ada. Salah satunya dengan cara memotong per. (mobil.otomotifnet.com)