Kalau sudah cinta mati, tak pernah ada istilah kata bosan. Kalimat ini sangat mengena buat Sham Sony.
Ibarat pelabuhan cinta terakhir, Grand New Innova berkelir putih miliknya merupakan besutan untuk yang kedua kalinya.
Ini lantaran Innova turbo diesel yang sebelumnya mengalami musibah tabrakan. “Saya kadung senang dengan Innova, jadi pas beli mobil lagi maunya varian yang sama,” terang Sham Sony.
Menurutnya, Innova turbodiesel, khususnya yang bertransmisi matik sangat ideal sebagai MPV (multi purpose vehicle). “Bisa jadi mobil keluarga sekaligus bisa dibuat kencang layaknya mobil hobi,” kelakar Sony, panggilan akrabnya.
Sama seperti Innova pendahulu, Grand New Innova yang ditebusnya 2012 silam dibuat dengan spesifikasi tak kalah mentereng.
“Thanks to ECU-Shop Monster Max yang bisa mendongrak tenaga mesin menjadi 225-230 dk,” puasnya.
Mesin diesel 2.500 cc berteknologi commonrail bawaan pabrik sengaja dibuat kencang lewat penggantian turbocharger IHI RHF4 dengan boost 1,3 bar, ECU stand alone buatan negeri Gajah Putih lengkap dengan custom piping dan turbo intercooler.
Jadi, meski Sony memilih transmisi matik, akselerasi tetap jaya di jalan tol Cipularang. “Kalau sudah dapat traksi dan akselerasi, mesin masih mau kencang tetapi nyali yang belum mumpuni,” bisik penggeber Yamaha R6 Anniversary Edition ini.
Makanya pengusaha garmen dan sajadah ini tak mau spekulasi dengan sistem kaki-kaki dan pengereman yang seadanya. “Pelek saya ganti TRD T3 18 inci lengkap dengan ban Pirelli P7 255/55R17,” ungkapnya.
Tampilan pun tentu tak dibiarkan standar. Sedikit beraksen sport, Sony cenderung memberi aura balap pada eksterior mobil seperti gril depan dan emblem Toyota belakang bernuansa carbon fiber. (mobil.otomotifnet.com)
Dok. OTOMOTIF
Modifikasi Kijang Innova 2012
Jadi, meski Sony memilih transmisi matik, akselerasi tetap jaya di jalan tol Cipularang. “Kalau sudah dapat traksi dan akselerasi, mesin masih mau kencang tetapi nyali yang belum mumpuni,” bisik penggeber Yamaha R6 Anniversary Edition ini.
Makanya pengusaha garmen dan sajadah ini tak mau spekulasi dengan sistem kaki-kaki dan pengereman yang seadanya. “Pelek saya ganti TRD T3 18 inci lengkap dengan ban Pirelli P7 255/55R17,” ungkapnya.
Tampilan pun tentu tak dibiarkan standar. Sedikit beraksen sport, Sony cenderung memberi aura balap pada eksterior mobil seperti gril depan dan emblem Toyota belakang bernuansa carbon fiber. (mobil.otomotifnet.com)
Data Modifikasi
Pelek: TDR T3 Rims 18x8,5 & 9,5
Ban: Pirelli P7 255/55/17
Mur Roda: Project U wheel Nuts
Door handle: Innova type E (black)
Gril: Hydroprinting carbon fiber
ECU: Ecu-Shop Monster Max + Suction Control valve
Boost Controller: Turbosmart
Air filter: K&N (indise box