Peugeot 406 1999, Jatah Jajan Setahun

billy - Selasa, 12 Maret 2013 | 11:26 WIB

(billy - )


Rajin menabung, pangkal kaya. Ingat dong pepatah dahulu kala. Namun, tak hanya bikin sejahtera, hasilnya bisa bikin tampilan mobil jauh lebih gaul loh. Buktinya terlihat pada Peugeot 406 lansiran 1999 milik Hafiedz Mizan.

Mulai dari bahan baku sampai ongkos pemasangan diperoleh dari hasil menabung uang jajan. “Hehehe… kalau ditotal sih, dapat uang jajan setahun. Mobil ini jarang ada yang modif, akhirnya saya terpacu. Kepengin tampil beda juga kan dari yang lain,” sambar mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta ini.

Memang, Peugeot 406 belakangan menjadi incaran kawula muda, mengingat harga second-nya yang berkisar Rp 45 – 55 juta masih rasional. Desainnya juga dipandang masih happening saat ini. “Peugeot 406 punya kabin cukup luas dan kaki-kakinya kokoh. Bentuknya keseluruhan juga gagah dan berkelas,” ujar pria yang berdomisili di Depok, Jabar.

Hafiedz mengubah tampilan eksterior dengan bodi kit. Diantaranya bumper depan, wide body dan duck tail. “Bumper depan custom mengambil bentuk American style, kemudian wide body-nya dibuat natural mengikuti lekuk dimensi roda. Semua pengerjaan digarap rumah modifikasi Platinum, Cipinang, Jaktim,” beber sobat kelahiran Jakarta, 21 tahun lalu ini.

Untuk mendongkrak kesan mewah, maka dipasang sunroof berlabel Webasto L. Dilanjut pemasangan headlamp projector aftermarket dengan HID K-Light 800 kelvin. “Fog lamp aplikasi merek DLAA. Tidak lupa seluruh lampu sein mengadopsi American style yang identik dengan bentuk sipit,” seraya menyebut total biaya ubahan sekitar Rp 50 juta.

Aspek interior ikut dipermak, tentu masih mengedepankan unsur elegan. Yakni membalut seluruh door trim hingga dasbor dengan wood panel. “Jok dilapis kulit, lalu ditambahkan LED pada bagian kolong dan pilarnya. Karpetnya juga pakai AC Schnitzer,” tambahnya.

Selanjutnya, bagian mesin yang di-upgrade dengan air filter replacement berlabel K&N, juga aplikasi knalpot free flow Remus. Pun begitu dengan piping intake yang disesuaikan. “Strutbar pakai Cusco beserta oil catch tank. Untuk pivot menggunakan Megaraizin,” beber Hafiedz yang mengaku mencicil satu per satu semua material modifikasinya.

Belum lengkap tanpa merilik bagian rolling stock alias kaki-kaki. Pelek AC Schnitzer type II dengan ukuran depan-belakang 9,5 x 18 inci dan 10,5 x 18 inci, dibalut Achilles 215/80-18 (depan) serta Accelera Phi 215/40-18 (belakang). “Suspensi depan custom per, untuk sok belakang ganti Blistein yang camber-nya di-custom,” rincinya lagi.

Wah mantab, modifikasi dengan hasil tabungan sendiri. Asal jangan ‘nilep’ duit SKS ya sob… Wkwkwk!. (mobil.otomotifnet.com)