“Awalnya sih, dari klien yang pengin modif motor, tapi bayarnya tukar tambah sama mobil. Ya, sudah saya terima aja! Hitung-hitung buat koleksi dan jalan-jalan sama keluarga. Tapi, merek komponen di mobil kurang begitu mengerti,” papar pria ramah ini.
Honda Jazz i-DSI itulah yang menjadi bayarannya. Terlihat besutan tahun 2005 tersebut, sudah cukup banyak perubahan. Seperti, bagian interior, eksterior, kaki-kaki bahkan sistem audio.
Aplikasi tersebut menjadi lebih nendang alias enak didengar, karena dipasang subwoofer merek Kicker KX Series 8 inci. Sebagai pendongkraknya, sepasang amplifier Kicker tipe IX 500.1 ditempatkan di bagasi belakang.
“Ditambahkan juga LCD monitor di head rest. Mereknya Avelino DX 700. Jadi, kalau lagi nongkrong sama klub motor bisa nonton bareng,” ujar pria kelahiran Yogyakarta yang bermukim di daerah Pegangsaan 2, Kelapa Gading, Jakut ini.
Eksterior tunggangan berlambang ‘H’ ini menjadi lebih eye catching berkat pemasangan body kit custom. Seperti, front bumper, side kirt, rear bumper serta eye list head lamp memperkuat kesan mewah.
Ditambah lagi pemakaian pelek BADX 632 Loxarny Tempest tipe W-Vision ring 18 dengan lebar 8 dengan offset 45. Lalu dipadu ban Achilles ukuran 215/40-R18 (depan) dan belakang berprofil 215/55-R18. Keempat suspensi di-custom supaya lebih dekat dengan jalan dan pas dengan diameter pelek.
Namun, di sektor mesin enggak ada perubahan alias standar ting-ting. “Main standar aja! Lagi pula, enggak bisa pergi jauh-jauh, karena bodi sering mentok,” tutup bapak dua anak ini. (mobil.otomotifnet.com)