“Tanggung lah kalau cuma turun mesin, dioprek-oprek lagi supaya lebih kencang, paling cuma naik berapa HP sih,” ujar Abi yang didaulat sebagai ‘kompor’ dari kelahiran 2 mobil ini. Apalagi ia terkenal punya kaki yang berat alias tukang ngebut.
ALL-OUT
Dalam merombak tunggangannya, Abi enggak mau setengah-setengah. “Sebenarnya ini kali kedua gue modif seperti ini, makanya kali ini dibikin lebih all-out,” ujarnya.
Abi mempercayakan proses modifikasi mobilnya di bengkel Auto Gemilang di kawasan Pangeran Antasari, Jaksel. “Karena basic-nya mirip E36 biasa, persoalan ruang mesin tak jadi masalah. Yang jadi masalah adalah mounting-mounting mesinnya,” ujar Asen, bos Auto Gemilang.
Makanya pemasangannya harus mengubah mounting mesin. “Tatakan girboks juga diganti yang bawaan M3, karena memang sudah pasti beda,” imbuh Asen.
“Gue pilih disc brake AP Racing Big Brake 6 pods, kalau belakang rem standar bawaan M3 sudah cukup,” tukas Abi. Akhirnya, mesin pun dicoba dihidupkan, bruuummm! Suara sangar khas BMW M3 dari ANSA exhaust system inipun semakin membuat jantung siapa pun yang mendengarnya berdebar kencang.
Tak hanya itu, tampilan eksterior pun tak luput dari perhatiannya. Body kit M-Tech yang dipadu body kit Flossman M3 GTR semakin mirip M3 aseli. “Body kit Flossman cukup susah nyarinya, tapi akhirnya dapat juga, orisinil pula,” bangga pria yang bermukim di Bintaro ini.
Tak pelak, tampilannya pun menjadi melebar bak pakai rok karena overfender-nya. Mengakalinya, Asen menambahkan spacer yang cukup tebal sebelum pelek BBS CH-R bisa dipasang. “Lupa lebar spacer-nya berapa millimeter,” tegasnya.
Padahal peleknya berdiameter 19 inci dengan lebar 9,5 inci depan dan 10,5 inci belakang. Sedangkan ban Accelera ukuran 235/35-R19 (depan) dan 265/30-R19 (belakang). Untuk suspensi menggunakan coilover KW Suspension. Hasilnya, selain stance-nya lebih oke, mobil pun terlihat kian kekar dan sangar.
FULL M-TECH
Lain Abi, lain pula gaya Asen. Sebongkah mesin bawaan BMW M3 6 silinder berkapasitas 3.200 cc dengan transmisi manual 6 percepatan didaulat mengisi ruang mesin. “Tadinya mobil ini sempat enggak mau hidup, tapi akhirnya bisa juga,” tutur Asen.
Belum cukup puas dengan performanya, Dastek Unichip Q+ pun dipasang dengan mengaplikasi sistem gas buang bawaan M3 yang dimodifikasi agar lebih responsif.
Seperti halnya Abi, Asen juga memasang strutbar depan dan belakang, bumpernya pun juga sama menggunakan M-Tech, lalu spion M3 serta list body full M-Tech.
Untuk interior, mobil Asen lebih terkesan sporty karena ada beberapa panel yang dilapisi karbon, seperti konsol untuk tuas transmisi, panel di atas laci dasbor dan door handle dalam. Joknya pun pakai eks M3 Evo, namun stir pakai E36 Limited Edition.
Sedangkan pelek, Asen memilih BBS CH berdiameter 19 inci, namun lebarnya lebih ‘sopan’, 9 inci. Sementara ban memadukan Achilles 225/35-R19 (depan) dan 235/35-R19 (belakang) dengan coilover Bilstein PSS9.
Hebatnya kedua mobil ini adalah kerap kali kedapatan memacu adrenalin. Bahkan, Abi menggunakan di balapan resmi di sirkuit Sentul beberapa waktu lalu. Gitu dong! (mobil.otomotifnet.com)