Gelora kompetisi mampu membius siapa saja untuk turut serta dalam semangatnya. Tak terkecuali seorang Edrick Tanreyhan dalam mengeksplorasi potensi terpendam pada sportscar Mazda RX-8 lansiran 2007.
Euforia serial film Fast and Furious dan demam drifting beberapa tahun terakhir ini membuat semangat pelajar SMP Mimi di Surabaya, Jatim ini untuk terus memodifikasi RX-8. “Saya suka gaya street racing,” senyum Edrick, sapaannya.
Beruntung baginya bertemu Edo dari Zoom Bodyworks and Painting, salah satu modifikator handal di kawasan Klampis. Pengerjaan dan pemilihan model diserahkan Edrick sepenuhnya kepada Edo.
”Prinsip saya dalam memodifikasi mobil customer adalah selalu berusaha menganggap mobil ini adalah mobil saya sendiri, jadi bisa lebih maksimal dalam desain maupun pengerjaannya,” jelas Edo.
Untuk mewujudkan tampilan ala ‘Fast and Furious’, area eksterior digarap duluan. Edo dan Edrick tak mau tanggung. Hampir sekujur bodi mengalami ubahan yang menonjolkan finishing detail sangat apik. Bumper depan, side skirt dan bumper belakang didesain ulang berbahan fiberglass.
Termasuk panel fender baru yang digembungkan melalui teknik wide body menyesuaikan dimensi roda baru, lengkap dengan air duct fender yang dilapis carbon kevlar. Detail ram kawat berbahan plastik model honeycomb turut disertakan.
Pelapisan material carbon Kevlar juga berimbas pada lip bumper depan, diffuser di bumper belakang dan airscoop di side skirt. Tak tanggung kap mesin, atap, pilar A dan B serta kap bagasi juga dilapis material serupa.
Finalisasinya, kelir asli hitam dilabur warna baru jenis chameleon blue to red produksi House of Kolors. Penyematan stiker motif naga warna emas berpadu ikon rotary turbo menambah karakter street racing.
“Pekerjaan paling susah mobil ini adalah pembuatan panel wide body dan body kit,” jujur Edo. Tapi justru hasil akhir pengerjaan mobil ini yang paling disuka keduanya, yakni teknik pewarnaan, perpaduan aksen carbon dan model body kit-nya.
Keseriusan juga merambah ke wilayah kaki-kaki. Untuk pelek sengaja memilih label Jepang yang kondang di ajang motorsport dunia. Mereknya SSR Professor SP1 berkonstruksi 3-pieces lingkar 19 inci. Dimensinya, lebar 9,5 inci di depan dan 12,5 inci di belakang.
Angka offset dipatok +5 untuk depan dan 0 di belakang. “Spoke-nya kita lapis karbon juga,” tambah Edo. Paduan ban Achilles ATR Sport ukuran 235/35-R19 di depan dan 275/30-R19 diyakini lebih mengigit aspal. Kinerja pengereman juga turut disempurnakan dengan penggantian kaliper Brembo GT F50 rotor 355 mm 4 pot. Sementara kaliper belakang berlabel sama tipe GT 2-pieces dengan rotor 330 mm 4 pot. Kampas remnya mempercayakan Endless NS97 di keempat kalipernya.
(mobil.otomotifnet.com)
Euforia serial film Fast and Furious dan demam drifting beberapa tahun terakhir ini membuat semangat pelajar SMP Mimi di Surabaya, Jatim ini untuk terus memodifikasi RX-8. “Saya suka gaya street racing,” senyum Edrick, sapaannya.
Beruntung baginya bertemu Edo dari Zoom Bodyworks and Painting, salah satu modifikator handal di kawasan Klampis. Pengerjaan dan pemilihan model diserahkan Edrick sepenuhnya kepada Edo.
Untuk mewujudkan tampilan ala ‘Fast and Furious’, area eksterior digarap duluan. Edo dan Edrick tak mau tanggung. Hampir sekujur bodi mengalami ubahan yang menonjolkan finishing detail sangat apik. Bumper depan, side skirt dan bumper belakang didesain ulang berbahan fiberglass.
Termasuk panel fender baru yang digembungkan melalui teknik wide body menyesuaikan dimensi roda baru, lengkap dengan air duct fender yang dilapis carbon kevlar. Detail ram kawat berbahan plastik model honeycomb turut disertakan.
Pelapisan material carbon Kevlar juga berimbas pada lip bumper depan, diffuser di bumper belakang dan airscoop di side skirt. Tak tanggung kap mesin, atap, pilar A dan B serta kap bagasi juga dilapis material serupa.
“Pekerjaan paling susah mobil ini adalah pembuatan panel wide body dan body kit,” jujur Edo. Tapi justru hasil akhir pengerjaan mobil ini yang paling disuka keduanya, yakni teknik pewarnaan, perpaduan aksen carbon dan model body kit-nya.
Keseriusan juga merambah ke wilayah kaki-kaki. Untuk pelek sengaja memilih label Jepang yang kondang di ajang motorsport dunia. Mereknya SSR Professor SP1 berkonstruksi 3-pieces lingkar 19 inci. Dimensinya, lebar 9,5 inci di depan dan 12,5 inci di belakang.
Angka offset dipatok +5 untuk depan dan 0 di belakang. “Spoke-nya kita lapis karbon juga,” tambah Edo. Paduan ban Achilles ATR Sport ukuran 235/35-R19 di depan dan 275/30-R19 diyakini lebih mengigit aspal. Kinerja pengereman juga turut disempurnakan dengan penggantian kaliper Brembo GT F50 rotor 355 mm 4 pot. Sementara kaliper belakang berlabel sama tipe GT 2-pieces dengan rotor 330 mm 4 pot. Kampas remnya mempercayakan Endless NS97 di keempat kalipernya.
(mobil.otomotifnet.com)