Tawaran terkadang tak datang dua kali. Sebab itu, sebaiknya ambil ketika tawaran tersebut datang
Stang beserta kontrol yang custom
Jakarta - Mencoba mobil terbaru memang sudah menjadi tugas dari OTOMOTIF. Tapi mencoba kendaraan Prototype milik Shell jelas merupakan tawaran yang harus ‘disantap' dengan baik. Mengenai rasa asin, manis, pedas atau lainnya, gimana nanti saja.
Sumber tenaga. Pakai mesin Honda berkapasitas 50 cc. Cukup kencang jika terpasang pada bodi enteng ini
Atas undangan PT Shell Indonesia, OTOMOTIF meliput event Shell Eco Marathon Asia 2015 di Manila, Filipina (26/2 - 1/3) Awalnya ditawari jajal kendaraan Urban, namun sesampainya di Manila tiba-tiba Ian Moore yang mengurusi kendaraan Eco Marathon Shell menawari untuk ‘nyopir' sendiri yang Prototype.
Sepatu saja harus khusus masuk ke kabinnya. Tipis banget!
Langsung mengangguk setuju tanpa pikir panjang. Kapan lagi nyoba mobil ini. Bahkan dari seluruh media yang diundang, hanya OTOMOTIF dan satu media online dari Indonesia yang mencoba tipe tersebut.Baju khusus dengan bahan layaknya kanvas harus dikenakan.
Briefing singkat sebelum eksekusi dilakukan
Uniknya, meski agak tebal tapi tak panas. Sepatu yang dipakai tak bisa digunakan, sebab ruang kaki sangat kecil. Gantinya, disediakan sepatu khusus. Tipis layaknya sepatu kungfu.Masuk kabin. Posisi kaki selonjor kayak tiduran. Setelah dilihat, kok enggak ada pedalnya.
Stang beerta kontrol yang custom
Ternyata semua kontrol pindah ke setang. Jujur, posisi ini jelas tidak enak. Sebab kepala bertumpu pada papan.No problem! Namanya juga mencoba. Setelah melalui sesi briefing singkat, Prototype tersebut didorong menuju garis start. Kontrolnya, gas pakai tuas sepeda yang berada di bagian kiri depan stang.
Putar kunci untuk menyalakan dan mematikan mesin
Sementara rem depan, tetap pakai tuas custom dan posisinya di stang sebelah kanan. Rem belakang di bagian kiri belakang stang. Agak ribet memang!Kontrol sudah dipahami, penutup sudah terpasang, saatnya berjalan. Gas ditarik berjalan secara pelan. "Dua tikungan awal, nikmati sensasi berkendara. Sebab di acara ini bukan mencari yang terkencang.
Anggap saja sedang menjadi peserta," pesan bule asal Inggris itu.Setelah keluar dari garis start, mulai terasa guncangannya. Mulai badan, terutama kepala. Maklum, Prototype tidak ada suspensi dan ban yang dipakai sangat kecil. Melewati dua tikungan, saatnya menarik gas lebih dalam.
Hasilnya, kendaraan sempat mental-mental dan bergerak kanan-kiri. Dikarenakan OTOMOTIF salah menempatkannya, bukan di aspal, tapi justru menginjak conblock yang sudah diwanti-wanti agar tak dilindas. Beruntung tidak terjadi hal yang tak diinginkan. Hehehe.
Berkendaranya juga terbilang mudah. Layaknya naik sepeda saja, tapi dengan dimensi tertutup. Sayang, setangnya agak miring ketika berjalan lurus. Jangan membayangkan kenyamanan di kabin. Semua terasa serbakeras dan bergoncang. Terlebih juga harus melakukan koordinasi yang baik pada rem ketika masuk tikungan. Dengan jumlah 3 roda potensi terguling besar.
Selain itu, dengan goncangan yang ditimbulkan, pengendara harus benar-benar fokus di jalan. Inipun terbilang sulit dilakukan karena kepala selalu bergoyang hasil goncangan kendaraan terhadap aspal. Syukur, OTOMOTIF bisa pulang dengan selamat ke Tanah Air. Benar-benar tawaran menarik. • (otomotifnet.com)
Data Prototype
Mesin: Honda 50 cc
Ban: Michelin
Bahan bakar: gasoline
Tuas-tuas: custom
Bodi: Carbon fibre
Jumlah roda: 3
Safetybelt: Oreca 5 titik