Mampukah sang penerus ini tampil lebih baik dibanding pendahulunya?
Jakarta - Sejak kemunculannya 1996 silam, sampai saat ini Honda City di Indonesia sudah lahir 3 generasi. Kini, PT Honda Prospect Motor mengeluarkan lagi All New Honda City generasi keempat.
Dibanding para pendahulunya, sedan dengan harga Rp 301 juta ini jelas lebih banyak menawarkan teknologi maju. Sebagian sudah disamakan dengan mobil Honda yang trahnya di atas dari City.
Eco Bisa, Sport Bisa
Seperti sistem keyless entry, proses Start menggunakan tombol, sampai sistem aktivasi ECO driving menggunakan tombol. Teknologi ini sama seperti yang terletak pada All New Honda CR-V dan All New Honda Civic.
Dasbor terlihat mewah dengan berbagai tombol yang ada
Hal ini akan berbeda saat ECO dinonaktikan. Tenaga sangat mudah keluar, sesuai injakan kaki di pedal gas. Jauh lebih responsif lagi saat tuas transmisi dipindahkan ke posisi S.
Instrument cluster yang besar memudahkan pengendara dalam melihat
Posisi ini sangat berguna ketika membutuhkan akselerasi cepat. Seperti saat mendahului kendaraan lain. Rasanya kurang cocok jika diaplikasi untuk rute dalam kota. Sebab, entakan dari tenaga mesin akan sangat terasa dan bisa mengurangi kenyamanan.
Mesin masih terlihat sama seperti pendahulunya, tapi diperbaharui teknologinya
Menggunakan mesin i-VTEC berkapasitas 1.500 cc, All New City dilengkapi dengan transmisi CVT. Sehingga, tidak terasa lagi proses perpindahan gigi. Untuk pengendara dan juga penumpang jelas akan merasa lebih nyaman.
Untuk suspensi, perubahan antara City yang terdahulu dengan All New City akan terasa saat berada di tikungan atau sedang melaju cepat. Mobil tetap berada di jalurnya dan lebih stabil. Hal ini juga berkat sudah diadopsinya teknologi Vehicle Stability Assist (VSA). Ciri khas Honda yang memiliki putaran kemudi enteng tetap dipertahankan.
Kembali ke Teromol
Agak aneh jika menilik rem yang dipakai, terutama bagian belakang. Pada All New City ini kembali menggunakan teromol, padahal generasi pendahulunya sudah pakai cakram. Tapi, jangan anggap ini sebagai kemunduran. Untuk kendaraan harian, bagian belakang memang cukup pakai rem teromol. Bahkan sesungguhnya, rem teromol memiliki tingkat pakem yang lebih tinggi dibanding cakram. Namun karena agak sulit perawatannya, jadi jarang dianggap.
Lingkar roda 16 inci membuat pengendalian dan kestabilan memadai
Toh, ketika menguji tingkat pengereman All New City, tetap memberikan impresi yang baik. Sebab sudah didukung pula oleh teknologi ABS.
Buritan tampak lebih tinggi jika dibandingkan generasi pendahulunya
Menggunakan All New City ini juga cukup menyenangkan. Dengan kondisi lalu lintas yang padat serta kontur jalan yang banyak naik-turun, bahkan ketika terjebak kemacetan saat jalan menanjak. Dengan teknologi Hill Start Assist (HSA), maka mobil akan tertahan sesaat di tanjakan. Jadi tidak akan ditemui lagi kondisi mobil sedikit mundur saat akan bergerak. Lebih aman. (mobil.otomotifnet.com)
Hasil Test Akselerasi All New City City
0-60 km/jam 5,3 detik
0-100 km/jam 11,1 detik 12 detik
40-80 km/jam 4,6 detik 5 detik
0 - 200 meter 11,9 detik
0 - 402 meter 18 detik 18,2 detik
Konsumsi (Liter:Kilometer)
Dalam kota 1:11 1:10,5
Konstan 1:19,5 1:20
Data Teknis
Mesin i-VTEC + DBW (Drive By Wire), SOHC, 4 silinder, 16 klep Tenaga maksimum 120 dk/6.600 rpm Torsi maksimum 145 Nm/4.000 rpm Kompresi 10,3:1 Panjang x Lebar x Tinggi 4.442 x 1.694 x 1.477 mm Jarak sumbu roda 2.000 mm Setir Electronik Power Steering Suspensi depan MacPherson Strut Suspensi belakang H-Shape torsion beam Rem depan Cakram berventilasi Rem belakang Teromol
- Lebih banyak teknologi yang disematkan
- Desain yang lebih baik
Harga terlalu tinggi