Jakarta - Otomotifnet.com penasaran dengan Mitsubishi Outlander facelift, khususnya tipe termewah. Sebab apa? Mobil ini secara dimensi punya pesaing yang sudah mapan, seperti Nissan Juke. Namun, mengusung mesin yang lebih besar. Pun begitu dengan fitur-fiturnya.
Nah, jadi pengen tau dong, seperti apa rasanya mengendarai crossover kompak Mitsubishi ini. Karenanya, tipe PX yang merupakan tipe termewah. Apakah bisa disamakan begitu saja dengan Nissan Juke? Anda sendiri yang bisa menjawabnya dari ulasan ini.
Sekilas, tampangnya memang masih sama. Hanya beberapa detail yang terkena sentuhan penyegaran. Bumper depan dan belakang sudah pasti berubah, dipertegas dengan cover foglamp yang kini lebih ramping vertikal, dengan list kroom yang tidak norak.
Lingkaran membentuk trapesium yang menyatukan gril dan air dam juga mengalami perubahan. Terutama pada bagian bawah yang tidak lagi datar, tapi sedikit melengkung di kedua ujungnya. Trus, di bagian bawah masih ada ruang saluran udara dan tiga garis vertikal pun sudah hilang diganti semacam pelindung.
Nah, ketika masuk kedalam kabin, otomotifnet.com disuguhkan interior yang sederhana, namun bersih dan rapih, serta berkesan mewah. Apalagi, jok sudah dibungkus kulit. Sayang, aksen karbon pada beberapa bagian seperti dashboard dan doortrim, membuat tampilannya kurang elegan dan terkesan memaksa. Padahal, lebih keren kalau Mitsubishi menyematkan aksen magnesium seperti warna padle shifter.
Kabinnya nyaman lho, tidak terkesan sempit meski ini tergolong mobil kompak. POsisi duduk yang nyaman, sehingga tidak cepat lelah saat perjalanan jauh. Begitu juga dengan penumpang belakang yang kini bisa duduk dengan lebih rebah.
Pandangan pengemudi ke depan dan samping juga sangat leluasa. Hanya kurang sedikit saja, yakni saat melihat ke belakang melalui spion tengah, kaca belakang terlalu kecil, sehingga pandangan menjadi terbatas. Apalagi kalau dibelakang diisi full tiga orang dewasa, maka semakin terhalang dengan kepala penumpang.
Tapi itu semua nggak jadi masalah lagi, ketika ruang kabin sangat senyap. Bahkan, saat berkendara pelan dan kencang sekalipun, suara mesin benar-benar nggak terdengar kedalam kabin, kecuali anda menginjak pedalgas secara spontan ya, derum mesin tetap terdengar.
Apalagi dengan suguhan panoramic glass yang hampir tiga perempat luas atap, membuat perjalanan lebih menyenangkan, dan kabin terasa sangat lega dan terbuka.
Otomotifnet.com juga dibantu fitur lampu super wide high intensity discharge headlamp saat mengemudi malam. Lampunya tidak menyorot, tapi benar-benar melebar, sehingga semua sisi jalan menjadi terang.
Posisi sorotan juga terlihat lebih rendah, sehingga tidak menyilaukan pengendara lain. Sayang, posisi sorotan terbilang nanggung, karena objek yang jauh didepan tidak begitu terlihat karena terlalu menunduk sorotannya.
Meski begitu, menyalakan mesin nggak ribet, karena tinggal pencet tombol. Dan Otomotifnet.com juga sempat terheran dengan akselarasinya. Begitu halus namun tenaga tetap mengisi. Setelah membaca brosur, ternyata sudah mengusung transmisi CVT Invecs III.
Transmisi tersebut dengan baik menyalurkan tenaga 150 dk dan torsi 197 Nm dengan baik. Akselarasinya halus. Bahkan, saat mencoba padle shift, perpindahan giginya masih terasa halus dan cepat, dengan pilihan 6 speed.
Mengandalkan pelek baru yang lebih besar, sekarang 17 inci, tidak membuat redaman suspensi menjadi keras. Melindas jalan rusak dan bergelombang tetap enak. Baik saat mobil kosong maupun penuh penumpang. Pun saat melaju kencang sampai 160 km perjam, kestabilan mobil ini tetap terjaga.
Sebenarnya, Mitsubishi Outlander Sport menawarkan pengendaraan yang menyenangkan, bisa dibilang versi kecil dari Pajero Sport. Sehingga, anda yang menginginkan mobil yang tetap kompak, tapi bisa diajak kemanapun, barangkali nggak salah menjatuhkan pilihan pada crossover dari Mitsubishi ini, New Outlander Sport. (mobil.otomotifnet.com)