Cikeas – Kehandalan SUV baru, Mitsubishi Outlander Sport tak hanya diuji dengan menempuh perjalanan dari kawasan SCBD, Jakarta menuju Pusat Latihan Polri, Cikeas, Bogor. Bahkan PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) juga menggelar demo drive bersama para pereli.
Dari tiga nama pembalap yang disediakan, yakni Rifat Sungkar, Subhan Aksa dan Hiroshi Masuoka, Otomotifnet.com memilih menumpang bersama pereli asal Jepang Masuoka. Alasannya tak lain adalah pengalaman Masuoka yang matang. Dengan 20 kali keikutsertaan di reli Dakar, serta memenanginya dua kali berturut-turut (2002-2003) bakal membuat Outlander Sport seperti mainan baginya.
Anggapan itu tak salah. Berbekal Outlander Sport GLX dengan transmisi manual 5-speed, saat start dilakukan, pedal gas langsung diinjak hingga mesin berkitir di rpm 5.000. Kami yang berada di bangku belakang cukup terhempas. Tak heran, karena Outlander Sport memiliki torsi sebesar 197 Nm di rpm 4.200.
Tak lama start, tiba-tiba Masuoka mengerem secara mendadak saat mendekati tikungan. “Inilah kemampuan rem ABS di tiap roda dan EBD. Sangat baik di trek licin atau basah karena tak mengunci roda,” ujarnya sembari melanjutkan ngebutnya.
Di trek yang menyajikan tikungan hairpin dan chicane yang tajam tersebut, Masuoka memperlihatkan kelincahan Outlander Sport tanpa kesulitan berarti. Bahkan saat tikungan panjang, pembalap kelahiran 1960 tersebut sanggup membawa Outlander Sport yang berpenggerak roda depan untuk drifting.
Otomotifnet.com yang berada di bangku baris kedua harus menggenggam pegangan tangan di plafon dengan cukup erat. Pasalnya, tingkat gravitasi saat berbelok di kecepatan tinggi sangat terasa. Persis seperti naik roller coaster.
Rahasia kemampuan mobil ini disebut oleh Masuoka juga terdapat pada bobotnya yang 1.970 kg. “Outlander Sport ini terbilang mobil yang ringan, sehingga gampang dikendalikan walau kondisi medan kurang baik,” ungkapnya. (mobil.otomotifnet.com)
Dari tiga nama pembalap yang disediakan, yakni Rifat Sungkar, Subhan Aksa dan Hiroshi Masuoka, Otomotifnet.com memilih menumpang bersama pereli asal Jepang Masuoka. Alasannya tak lain adalah pengalaman Masuoka yang matang. Dengan 20 kali keikutsertaan di reli Dakar, serta memenanginya dua kali berturut-turut (2002-2003) bakal membuat Outlander Sport seperti mainan baginya.
Anggapan itu tak salah. Berbekal Outlander Sport GLX dengan transmisi manual 5-speed, saat start dilakukan, pedal gas langsung diinjak hingga mesin berkitir di rpm 5.000. Kami yang berada di bangku belakang cukup terhempas. Tak heran, karena Outlander Sport memiliki torsi sebesar 197 Nm di rpm 4.200.
Tak lama start, tiba-tiba Masuoka mengerem secara mendadak saat mendekati tikungan. “Inilah kemampuan rem ABS di tiap roda dan EBD. Sangat baik di trek licin atau basah karena tak mengunci roda,” ujarnya sembari melanjutkan ngebutnya.
Di trek yang menyajikan tikungan hairpin dan chicane yang tajam tersebut, Masuoka memperlihatkan kelincahan Outlander Sport tanpa kesulitan berarti. Bahkan saat tikungan panjang, pembalap kelahiran 1960 tersebut sanggup membawa Outlander Sport yang berpenggerak roda depan untuk drifting.
Otomotifnet.com yang berada di bangku baris kedua harus menggenggam pegangan tangan di plafon dengan cukup erat. Pasalnya, tingkat gravitasi saat berbelok di kecepatan tinggi sangat terasa. Persis seperti naik roller coaster.
Rahasia kemampuan mobil ini disebut oleh Masuoka juga terdapat pada bobotnya yang 1.970 kg. “Outlander Sport ini terbilang mobil yang ringan, sehingga gampang dikendalikan walau kondisi medan kurang baik,” ungkapnya. (mobil.otomotifnet.com)