Otomotifnet.com - Mengadu performa keempat varian ini tak sekadar mencari mana yang paling kencang.
Pastinya, sebagai kendaraan keluarga, tenaga yang diincar demi mengangkut barang banyak dan beragam kondisi jalan yang penuh tanjakan dan turunan.
Itu pula penggunaan transmisi manual lebih populer, karena diyakini punya tenaga ekstra dengan engine brake yang efektif ketika menghadapi turunan.
Nah, melihat data pengetesan, tak ayal ANA unggul berkat kapasitas mesin lebih besar. Walau ada penurunan tenaga karena masih penggerak belakang, bisa bersaing ketat dengan Grand Livina untuk mengejar kecepatan 100 km/jam.
Beda tipis, hanya selisih 0,1 detik. Rasanya, rasio gigi Grand Livina juga lebih rapat untuk perjalanan menengah, karena ketika menempuh jarak 402 meter, giliran MPV Nissan itu yang menang tipis (0,1 detik), dengan waktu 18 detik.
Selisih teknologi Ertiga yang penggerak depan tampaknya belum bisa mengkompensasi kapasitas mesin lebih kecil, apalagi dengan ANEX yang tak hanya lebih kecil, tapi juga masih penggerak belakang. Alhasil, kedua varian ini memerlukan waktu lebih dari 1 detik untuk mencapai jarak 402 meter. (mobil.otomotifnet.com)