Nyicip Speed Offroad Pendatang Baru Chevrolet Colorado

Rabu, 7 Maret 2012 | 11:02 WIB


Bogor - Image garang dan tangguh seolah sudah menjadi syarat wajib sebuah mobil jelajah bertipe pickap. Tapi, Chevrolet yang baru saja meluncurkan pikap Colorado sedikit tampil beda, meski tetap mengedepankan nuansa sebuah mobil yang garang dan tangguh.

Lalu, apa bedanya dengan kompetitor yang sudah mapan di tanah air, semisal Ford Ranger, Isuzu D-Max, Toyota Hilux dan juga Mitsubishi Triton? Nah, itu juga yang bikin penasaran otomotifnet.com.

Apalagi ini tahun pertama kedatangan Colorado yang sama sekali belum punya track record di medan berat Indonesia yang terkenal tak memberi ampun pada mobil jelajah banci yang hanya menjual tampang beringas. Bisakah Chevrolet menjawab keraguan dengan COlorado?

Nah, sebuah sirkuit buatan berjenis offroad, dikawasan Sentul City menjadi pilihan lokasi untuk menjajal ketangguhan Colorado. Sirkuit ini didominasi tanah dan batuan kerikil, dimana Colorado akan sedikit membuktikan dirinya.

Langsung yuk masuk kedalam kabinnya. Otomotifnet.com kedapatan Colorado tipe LTZ yang merupakan varian tertinggi dari Colorado, dengan penggerak 4x4. Posisi duduknya cukup nyaman, kalau ingin lebih pas, bisa mengaturnya secara elektrik melalui tombol di samping kursi pengemudi.

Meskipun bertubuh bongsor, namun tidak terasa sedang menaiki sebuah truk ringan. Transmisinya manual 5 speed, dan sebelum melaju, tombol transfer shift pada konsol tengah diputar pada posisi 4H.

Mobil pun melaju. Kabin cukup baik meredam rauman khas mesin diesel Duramax Turbo, berkapasitas 2,5 Liter, dengan tenaga 150 Ps dan Torsinya 350 Nm. Kopling pun relatif empuk, meski sedikit menghentak. Setelah maju perlahan, mulai menginjak pedal gas lebih dalam, akselarasinya terkesan berat meski cukup responsif.

Mobil pun meluncur, permukaan jalan bergelombang masih terasa empuk untuk digilas. Namun, benturan-benturan mulai terasa pada jalan yang bergelombang ekstrim. Di bagian depan, mungkin masih cukup nyaman berkat suspensi double wishbone, tapi jangan berharap kenyamanan yang sama di bagian belakang.

Berbekal suspensi spring leaf, yang dimaksudkan untuk membawa beban berat, ternyata tidak bisa memberikan kenyamanan pada penumpang belakang. Dipacu pada permukaan jalan yang bergelombang ekstrim, Colorado sangat tidak ramah, karena beberapa kali penumpang terguncang hebat dan benturan begitu terasa.

Tapi, sedikit gejala limbung pada bagian depan ketika menikung, bisa dikoreksi dengan baik oleh bagian belakangnya yang cenderung kaku. Meski memang mobil jadi terkesan licin di belakang. Tapi, penggunaan ban standar juga jadi pemicu kesan tersebut. Colorado juga punya radius putar yang kecil, sehingga sedikit menyulitkan ketika harus melintasi medan yang sempit.

Kesan mobil yang menjadi sedikit liar tersebut makin menjadi saat lintasan mengajak pengemudi untuk berputar melingkar pada permukaan tanah berkerikil. Agak sedikit menginjak pedal gas lebih dalam dan masuk sampai posisi gigi 3, ketika berputar, lingkaran mobil sedikit bergeser, sehingga kurang presisi mengikuti jalur.

Namun, Colorado juga membuktikan ketangguhannya saat harus menghadapi tanjakan curam. Setidaknya, pengemudi dibuat tidak cemas dan ragu-ragu. Masuk ke posisi gigi dua, kemudian mengalihkan transfer shift pada posisi 4L, maka mobil pun merayap keatas dengan tenang tanpa menyebabkan mesin tersendat dan mati. Padahal tidak menginjak pedal gas lho, jadi hanya dibiarkan melaju dengan merayap.

Namun, untuk bersaing dengan kompetitornya, Colorado bisa menjadi alternatif. Baik dari segi tampang, juga fitur, dari segi harga pun terbilang kompetitif. GM Indonesia menawarkan Colorado Exetended Cab seharga Rp 265 juta, Crew Cab LT Rp 323 juta dan Crew Cab LTZ Rp 343 juta. (mobil.otomotifnet.com)