Test Drive Kijang Innova G 2.0 A/T Berbahan Bakar Gas

Billy,Otomotifnet - Jumat, 6 Januari 2012 | 14:42 WIB

Test Drive Kijang Innova G 2.0 A/T Berbahan Bakar Gas (Billy,Otomotifnet - )

Test Drive Kijang Innova G 2.0 A/T Berbahan Bakar Gas
Serpong – Niatan pemerintah untuk melarang mobil plat hitam mengkonsumsi premium jangan diambil pusing. Alternatifnya, bisa mencoba bahan bakar gas. Dan Konventer Kit yang ditawarkan PT Auto Gas Indonesia bisa dijadikan pilihan.

Namanya Lovato Gas. Kalau sebelumnya di jajal pada Opel Blazer, nah, sekarang PT Autogas Indonesia menantang Otomotifnet.com untuk menjajal performa Toyota Kijang Innova G 2.0 versi terbaru yang telah memakai konventer kit Lovato Gas.

Istimewa karena odometer MPV bertransmisi otomatis ini baru menempuh jarak 2.000 km-an, masih cukup baru. Saat dinyalakan mesin bensin 2.000 cc nya menderu halus, tak berbeda dengan saat memakai BBM.

Sedangkan indikator BBG yang terdapat di sebelah bawah di kanan setir mudah dipantau. Indikator tersebut pula yang menjadi switch pemindah sumber bahan bakar, dari gas ke bensin.
Test Drive Kijang Innova G 2.0 A/T Berbahan Bakar Gas
Oiya, sistem yang dipakai Autogas adalah hybrid, gas dan bensin. Jadi saat gas habis, dan tak menemukan stasiun pengisian gas terdekat, maka mobil akan memakai bensin. So, nggak usah takut mogok.

Pindah ke posisi gigi D, akselerasi mobil 7-seater ini terasa lembut. Ketika diuji di komplek Taman Tekno, Serpong baik handling, performa dan akselerasi tak mengalami perubahan dari versi bensinnya. Padahal kami kira, mobil ini akan lebih limbung karena telah dipasang tabung di celah ban cadangannya.

Perpidahan gigi transmisi otomatisnya tetap halus dengan suara yang tetap senyap. Yang jelas, penumpang bakal tetap betah, karena tak ada bau gas yang keluar layaknya penggunaan kompor gas Elpiji. Maklum Vi-Gas dan Elpiji merupakan gas yang sama, yaitu LPG. 

Switch kini dipindah ke posisi bensin. Dan benar saja, performa Kijang Innova G 2.0 ini tak berbeda dengan penggunaan Vi-Gas. Justru akselerasi sedikit lebih berat. Ini karena Vi-Gas memiliki oktan di atas 98, sehingga pembakaran dalam mesin otomatis lebih baik.
Test Drive Kijang Innova G 2.0 A/T Berbahan Bakar Gas


Kesimpulannya konverter dari Autogas ini dirasa cocok dalam menghadapi rencana pemerintah untuk melakukan konversi dari BBM bersubsidi  ke gas pada April nanti. Sebab perangkat ini tak mempengaruhi performa mobil. Bahkan pihak Autogas juga menyatakan jika perangkat ini tak menyulitkan saat mobil diservis.

Oiya, Autogas Indonesia menawarkan tiga tipe paket konventer Lovato, terdiri dari Cylinder 48L dibanderol Rp 9 juta, dan Toroidar (tabung berbentuk donut) dibanderol seharga Rp 10 juta.
 
Keamanannya dijamin, termasuk garansi spare part selama satu tahun dan tabungnya tiga tahun. (mobil.otomotifnet.com)