First Drive Toyota 86, Waku Doki, Hachi Roku!

Billy - Kamis, 22 Desember 2011 | 07:06 WIB

First Drive Toyota 86, Waku Doki, Hachi Roku! (Billy - )

First Drive Toyota 86, Waku Doki, Hachi Roku!
 
Jepang - Genre baru mobil sport yang diklaim Presiden Toyota Motor Corp., Akio Toyoda, fun to drive atau waku doki yang cocok sebagai pintu masuk ke kawula muda.

Mobil ini memang bikin penasaran! Terlahir membawa nama besar Toyota AE86 atau lazim disebut Corolla Levin/Sprinter Trueno (1983-1987), sebagai sports car legendaris yang disuka speedmania dan modifikator lantaran kemudahannya di-customize.

Jadinya ada dua target yang diuber OTOMOTIF di sesi first drive ini. Satu, soal performa engine boxer tipe D-4S, 2.000 cc empat silinder normally aspirated-nya yang dibuat bareng Toyota dan Subaru. Kedua, soal ‘kenyamanan’ atau handling performance sebagai terjemahan fun to drive itu tadi. Maklum, karakteristik suspensi rigid dan sulit dikendarai, sudah jadi cerita umum dari mobil sport. Nah, klaim sebaliknya untuk hachi roku (86, Jepang, red.), kalau memegang jaminan dari Chief Engineer-nya, Tetsuya Tada.

Masuk kabin Toyota 86 M/T, aroma sport muncul lewat tampilan jok semi bucket seat, lingkar setir kecil (365 mm) dan desain dasbor fungsional. Posisi duduk pun tidak membuat tubuh (setinggi 166 cm) langsung tenggelam di balik dasbor. Bahkan pandangan OTOMOTIF melalui windshield pun optimal.

Ketika tombol starter ditekan, mesin menggeram, cenderung halus. Masuk gigi satu, kopling dilepas mobil melaju tidak mengentak. Dan gigi satu bisa cukup panjang mengantar 86 melaju hingga shift up ke gigi dua..

Faktanya, Short Course Fuji Speedway enggak cukup panjang untuk menjajal transmisi 6-speed nya hingga top gear. Cukup sampai di gigi tiga! Tapi dari situ terukur kalau range power 86 cukup lebar. Bisa begitu, karena kalau dilihat dari rasio power dengan bobot, jatuhnya kerja mesin enteng banget. Bayangkan saja, daya maksimum 200 dk, bobot mobil sekitar 1.200 kg. Jadi 1 dk untuk 6 kg! Pantes ngacir....!
First Drive Toyota 86, Waku Doki, Hachi Roku!
Dan diameter lingkar kemudi sangat pas menjaga manuver dan drive feeling ke jalan. Belokan-belokan tajam hanya perlu sedikit gerakan rotasi. Oh ya, mobil berpenggerak roda belakang ini juga menawarkan sensasi lain lewat suspensi yang tidak mengocok perut tapi andal di tikungan.

Sampai di situ, dua hal yang ingin dijajal terbukti oke. Mesin dan handling yang fun! Namun, kondisi trek basah memang membuat panitia lebih ketat menjaga aspek keselamatan. Peserta dilarang over taking, enggak boleh melaju di atas 80 km/jam, haram melindas kerb, jaga jarak hingga tidak diperkenankan menonaktifkan tombol VSC (Vehicle Stability Control).

Meski begitu, saking asyiknya menyantap short course, tidak terasa dua lap latihan dan tiga lap real test berubah jadi tiga lap latihan dan empat lap real test. Panitia pun dua kali memanggil seluruh peserta tes untuk balik ke paddock lewat radio komunikasi. Uuups, sorry, waku doki sih!  (mobil.otomotifnet.com)