Sisi eksterior memang tidak banyak berubah. Hanya detail gril dan emblem plug-in hybrid di fender depan yang membedakan. Perubahan drastis justru terletak pada mekanisme kerja hybrid dan baterainya bila dibanding versi terdahulu.
Prius PHV mengombinasikan fitur kendaraan elektrik (Electric Vehicle, EV) dengan kendaraan hibrida (mesin konvensional plus motor lsitrik). Tujuannya adalah agar menekan porsi pemakaian bahan bakar pada mesin konvensional dengan penambahan fungsi EV. Konsekuensi logis dari sistem ini, PHV membutuhkan baterai andal yang lebih ringan tapi mudah di-charge.
Begini cara mengisinya. Kabel charge dijual paket bareng mobil
Baterai ini pun bisa di-charge di colokan listrik rumah. “Kalau teganganya 100 Volt, perlu waktu 180 menit agar penuh terisi. Bila 200 Volt, perlu waktu sekitar 90 menit saja,” lanjut pria yang gemar menerangkan ini.
Hasil uji coba Toyota menunjukkan bila Prius PHV bisa menghemat bahan bakar hingga 70%, sementara Prius HV (Hybrid Vehicle) hanya 40%, mengacu pada konsumsi BBM mobil bermesin konvensional.
Bila Mode EV saja, Prius PHV bisa menempuh jarak 20-50 km. Jika menempuh trip lebih jauh, maka mode hibridanya yang berperan. Jadi enggak ada istilah mobil mogok karena tenaganya ada terus. Apalagi bisa nebeng nyetrum...! (mobil.otomotifnet.com)