First Drive Prius PHV, Boleh Nebeng Nyetrum Di Rumah?

billy - Jumat, 16 Desember 2011 | 14:26 WIB

(billy - )

 
JAKARTA - Akhirnya, setelah dua tahun melenggang sebagai wacana,  Toyota Prius  Plug-in Hybrid Vehicle (baca: Prius PHV) resmi di-launch  di Jepang. Mengambil momen Tokyo Motor Show ke-42, di Tokyo Big Sight, Odaiba,  kendaraan masa kini untuk masa depan siap mengaspal.  Atas undangan Toyota Astra Motor, OTOMOTIF  berkesempatan menjajalnya di area Fuji Speedway, Shizuoka, Jepang, Sabtu (3/11).

Sisi eksterior memang tidak banyak berubah.  Hanya detail gril dan emblem plug-in hybrid di fender depan yang  membedakan.  Perubahan drastis justru terletak pada mekanisme kerja hybrid dan baterainya bila dibanding versi terdahulu.

Prius PHV mengombinasikan fitur kendaraan elektrik (Electric Vehicle, EV) dengan kendaraan  hibrida (mesin konvensional plus motor lsitrik).  Tujuannya adalah agar menekan porsi pemakaian bahan bakar pada mesin konvensional dengan penambahan fungsi EV.  Konsekuensi logis dari sistem ini,  PHV membutuhkan baterai andal yang lebih ringan  tapi mudah di-charge.

 Begini cara mengisinya.  Kabel charge dijual paket bareng mobil
Alhasil, “Prius PHV kini memakai baterai Li-ion .  Bobotnya lebih ringan dari baterai NiMH pada Prius Hybrid,” bilang Yoshikazu Tanaka,  Deputy Chief Engineer,  Product Planning Group Toyota Motor Corp.,  yang membidani Prius PHV sembari menyebut angka 80 kg untuk bobot baterai Li-ion. 

 Baterai ini pun bisa di-charge di colokan listrik rumah.  “Kalau teganganya 100 Volt, perlu waktu 180  menit agar penuh terisi.  Bila 200 Volt, perlu waktu sekitar 90 menit saja,” lanjut pria yang gemar menerangkan ini.

Hasil uji coba Toyota menunjukkan bila  Prius PHV bisa menghemat bahan bakar hingga 70%, sementara Prius HV (Hybrid Vehicle) hanya  40%,  mengacu pada konsumsi BBM mobil bermesin konvensional. 

Soal tenaga?  Saat dijajal di trek sekeliling Fuji Speedway,  akselerasi Prius PHV lebih responsif ketimbang Prius HV.  Tidak terasa bedanya antara fitur EV dan HV saat bekerja.  Power-nya ya terasa sama. Pada kecepatan 0-50 km/jam,  mobil bergerak didorong motor listrik (bila baterai full).   Saat masuk 50 km/jam atau pedal gas dibejak dalam untuk akselerasi, maka mesin konvensional  ikut membantu. 

Bila Mode EV saja,  Prius PHV bisa menempuh jarak  20-50 km.  Jika menempuh  trip lebih jauh, maka  mode hibridanya yang berperan.  Jadi enggak ada istilah  mobil mogok karena  tenaganya ada terus.   Apalagi bisa nebeng nyetrum...! (mobil.otomotifnet.com)