Nyicip All New Ranger di Thailand, Tangguh di Aspal dan Tanah
"Tidak ada satu pun platform Ranger lama yang dipakai pada All New Ford Ranger, termasuk mesin, bodi, interior ataupun suspensi. This is a whole new Ranger," ungkap James Henderson, Engineering Launch Manager Ford Asia Pacific & Africa.
Bisa dikatakan, All New Ranger adalah anak kandung James, yang bekerjasama dengan David Dewitt, Design Manager Ford, ketika membangun All New Ranger. Mengakomodir input dari customer, tim desainer Ford membuat panjang total kini jadi 5.359 mm, dari pendahulunya yang hanya 5.173 mm.
Paling terasa tentu ke ruang kabin yang jauh lebih lega. Tak hanya kabin, kapasitas bak belakang ikut terdongkrak. Efeknya, duduk di ruang belakang terasa lebih nyaman, walaupun kursi depan dimundurkan sampai paling belakang.
Ford memberikan 2 pilihan mesin diesel, yaitu Duratorq TDCi 2.2L VG Turbo, Duratorq TDCi 3.2L VG Turbo, dan sebuah mesin bensin, Duratec 2.5L iVCT. Untuk yang ingin memesan, tenang saja, kecuali versi 3.2 liter yang pasti berpenggerak 4 roda, tipe lain memberikan opsi penggerak 4 roda dan 2 roda, juga pilihan transmisi otomatis ataupun manual.
Masuk kabin, aura perubahan sangat tergambar. Panel spidometer dilengkapi MID (Multi Information Display), bahkan untuk versi 3.2 sudah ada tombol audio kontrol pada setir. Paling keren yakni fitur voice command dan koneksi Bluetooth yang user friendly.
Dibuat dengan peredam lebih baik, All New Ranger memberikan keluaran suara audio cukup bagus. Hanya tetap belum bisa mengurangi road noise dari ban Dunlop Grandtrek AT22 berukuran 265/65R17 yang terpasang. Keunggulan kabin All New Ranger ada pada banyak konsol dan laci penyimpanan.
"Kami ingin memanfaatkan setiap milimeter yang ada, untuk mengurangi ruang yang tidak terpakai," ungkap penggemar olahraga sepeda ini. Total 20 tempat penyimpanan tersedia, mulai dari laci depan yang sanggup dimuat laptop berukuran 16 inci, sampai laci di bawah bangku belakang yang fungsional.
Sepanjang rute highway Sual Huao Sai Khao, versi 2.2 yang dikendarai melaju beriringan dengan kendaraan lain. Enaknya begitu ketemu jalan agak kosong, jarum spidometer mudah saja mencapai kecepatan 160 km/jam.
"Untuk versi 3.2 dibatasi limiter sampai 180 km/jam," urai James lagi. Asalnya, perbaikan di manajemen mesin membuat tenaga All New Ranger versi 2.2 hanya beda tipis dengan Ranger bermesin 3.000 cc yang sekarang beredar di Tanah Air.
Nyicip All New Ranger di Thailand, Tangguh di Aspal dan Tanah
Masukkan tombol selektor pada opsi 4L, All New Ranger berjalan santai penuh percaya diri tanpa halangan sama sekali. Torsi sebesar 470 Nm benar-benar bikin jalan berlumpur sepanjang 500 meter hanya terlihat bagai hambatan ringan.
"Canggihnya, untuk pindah dari 2H ke 4H bisa dilakukan sambil berjalan hingga kecepatan maksimal 120 km/jam," jelas pria asal Australia yang telah berkecimpung di Ford sejak 1985 silam. (mobil.otomotifnet.com)