|
OTOMOTIFNET - Dari jajaran 5 series yang diluncurkan beberapa waktu lalu, menyeruaklah satu varian untuk pemanja orang di balik setir. Kenapa? Karena tentunya kenikmatan berkendara 535i ini justru buat sang pengemudinya.
Jadi, mohon maaf kalau tidak ada entertainment seperti teman-temannya yang sama-sama dilaunch pada tanggal 16 Juni lalu, yaitu 523i Executive dan 528i. Seperti apa sih pemanja pengemudi berharga Rp, 1,18 M (off the road) ini?
Begitu berhadapan dengan sosok seri 5 ini, tentunya akan terbayang sebuah kenyamanan ‘sedan bapak-bapak’, duduk nyaman dan tarikan halus dengan suara hening.
Tetapi semua akan sirna ketika bertemu dengan 535i. Bagaimana tidak, melongok ke ruang mesin, akan tampak mesin 6 silinder. Di luar pun moncong knalpot kembar menandakan mesinnya beda dari yang biasa.
Wah, nyalakan mesin dengan keyless start/stop, akan terdengar suara halus namun masih menyisakan deru cukup gahar. Posisikan di D atau langsung saja pada S (sport), lalu tancap gas! Punggung serasa lengket pada jok, karena tarikannya seolah tak henti lewat persneling 8 percepatannya.
Apalagi tipe transmisi pun ada pilihannya, Normal, Sport dan Sport +, yang terakhir tentu merupakan opsi untuk membuat pengendalian semakin mengasyikkan, karena tunggangan akan mengurangi fungsi DSCnya, walau tentu masih ada yang disisakan fungsi peranti keselamatan ini.
mesin dengan torsi besar namun getarannya minim. | Interior fungsional, konsol tengah besar sedikit menggangu pengemudi |
tak perlu injak rem lama, aktifkan saja Automatic Hold | . . |
Transmisi 8 percepatan merupakan kelengkapan baru di BMW seri 5 ini, bisa dioperasikan dengan gearshift paddle dan steptronik. Mirip mobil balap! Soal pengendalian sih, tentunya masih sama dengan pendahulunya, tetap stabil di berbagai kecepatan.
Pada saat dicoba, kecepatan hingga di atas 200 km/jam pun hanya sebentar diraih dari mobil bermesin dengan torsi 400 Nm/1.200 rpm ini. Di gas terus hingga jarum di spidometer mendekati angka 260 km/jam. Tak perlu jarak terlalu jauh memang untuk mencapai kecepatan ini.
Memang pengemudi lagi-lagi dimanjakan di sini, pandangan ke depan di malam hari cukup jelas dengan lampu HID yang dilengkapi adaptive headlight, peranti ini membuat lampu bisa mengarah sesuai arah roda.
Belum lagi, foglamp juga ikut menerangi samping jalan ketika berbelok. Kalau soal ini, pada era awal 2000-an sudah diaplikasi pada mobil lain.
Untuk ngebut memang pas mobil ini. Di jalan yang tak terlalu lancar ada lagi pemanja pengemudinya. Selain alunan lagu dengan kualitas audio baik, juga ada fasilitas automatic hold function. Tinggal aktifkan maka jika ingin berhenti agak lama, semisal kala macet atau di tanjakan, tak perlu repot.
Tetap dengan posisi D, injak rem maka roda akan terkunci seperti sedang mengaktifkan handbrake. Tak perlu menahan pedal rem terus. Ingin berjalan kembali, tinggal tekan pedal gas saja.
Keasyikkan pengemudi ini, sebenarnya tak terlalu menular ke belakang. Penumpang belakang hanya mendapatkan ruang lebih lega dibanding pendahulunya, dengan kelengkapan tak beda dengan versi sebelumnya.
Sekali lagi, pada 535i ini, tak ada entertainment berupa dua buah TV monitor di belakang headrest depan seperti pada 523i Executive dan 528i. Walaupun sistem audio dengan 12 speaker 250 Watt. Benar-benar pemanja pengemudi.
Hasil Tes | |
Akselerasi | |
0-100 km/jam | 7,1 detik |
40-80 km/jam | 4,2 detik |
0-402 m | 16,3 detik |
Pengereman | |
100-0 km/jam | 35 m |
konsumsi bahan bakar (liter/km) | |
dalam kota | 1/8,9 |
Konstan 100 km/jam | 1/13 |
Luar kota | 1/11 |
Penulis/Foto: Tim Otomotif / Reza