OTOMOTIFNET – Satu lagi mobil di Indonesia yang hadir dengan konsep satu platform tapi berwujud hatchback sekaligus sedan.
Jika sebelumnya ada Suzuki SX4 dan Suzuki Neo Baleno, kini yang paling baru dan akan segera diluncurkan adalah kombinasi Mazda2 hatchback dan Mazda2 sedan.
Beberapa waktu yang lalu, OTOMOTIFNET.com telah mengulas habis performa Mazda2 hatchback dalam sesi first drive, test drive dan test drive bersama member Forum OTOMOTIFNET.com.
Dan kini, OTOMOTIFNET.com diberi kesempatan oleh PT Mazda Motor Indonesia (MMI) untuk menjajal performa Mazda2 sedan untuk pertama kalinya di sirkuit Internasional Sentul.
Mazda2 sedan ini juga sama seperti Mazda2 hatchback, punya dua varian S dan R dan tiap varian sama-sama dilengkapi pilihan transmisi automatic dan manual.
Varian R jadi varian paling mahalnya dengan perbedaan mencolok diantara ada pada pelek dan fog lamp serta beberap fitur lainnya.
Dan masih sama seperti Mazda2 hatchback, Mazda2 sedan ini juga memiliki tampilan muka depan yang mirip abis dengan sang saudara.
Yang sedikit membedakan hanya warna grill dan bentuk cover fog lamp pada tipe R. Sisanya jangan harap ada perubahan.
Tapi begitu menengok bagian belakang, baru deh terasa aura sedannya.
“Secara platform memang sama saja, perbedaanya tentu ada pada konstruksi rangka bagian belakang. Mobil jadi lebih panjang tapi wheelbase-nya tetap sama dengan versi hatchback,” buka Bonar Pakpahan, dari divisi product planning PT MMI.
Punya bentuk yang pastinya jauh lebih besar memang membuat mobil ini sedikit lebih berat bila dibandingkan dengan varian hatchback-nya.
Meski begitu secara handling dipastikan tak akan jauh berbeda, terlebih wheelbase-nya sama panjanga dengan versi hatchback.
Apalagi didukung penyempurnaan di suspensi belakang agar tetap mampu menahan beban bagasi.
Hal ini dibuktikan ketika melibas tikungan-tikungan tanggung di sirkuit sentul seperti di tikungan 3-4 dan di S kecil dan di beberapa chicane kecil yang sengaja dibuat sebagai rintangan.
Bahkan di tikungan patah pun body mobil yang lebih panjang tetap bisa bereaksi dengan cepat. Melaju 80 km/jam di S kecil rasanya tetap mantap.
“Meski lebih panjang, tapi tetap lincah dan easy to drive,” aku Jimmy Lukita, pembalap mobil nasional yang setuju dengan pendapat OTOMOTIFNET.com.
Pada kesempatan ini, pengetesan dikawal langsung oleh Jimmy Lukita sebagai instruktur.
Sedang performanya pun rasanya tak jauh berbeda dengan versi hatchbacknya. Pasalnya masih sama-sama mengusung mesin MZR 1.500 cc 4 silinder segaris, DOHC 16 valve.
Begitu juga dengan fitur keselamatan seperti ABS juga sama saja, begitu juga dengan fasilitas airbag yang hanya ada di bangku khusus pengemudi.
Perbedaan paling mencolok justru dirasakan pada ruang di dalam kabin. Duduk di jok baris pertama tidak ada bedanya dengan versi hatchback-nya.
Tapi ketika duduk di bangku baris kedua, ruang kepala justru terasa lebih rendah. “Mungkin karena desain atapnya yang lebih rendah,” aku Bonar.
Perbedaan tinggi atap yang hanya sedikit ini dibayar dengan ruang bagasi yang pastinya lebih luas. Bahkan untuk menambah daya angkut, ketika dibutuhkan jok belakang bisa dilipat sehingga tercipat akses dari bagasi menuju dalam kabin.
Sayangnya, PT MMI belum mengumumkan kapan peluncurannya serta harganya. Yang pasti, Mazda2 hatchback ini bisa menjadi salah satu alternatif pilihan selain Toyota Vios dan Honda City!
Penulis/Foto : Popo