|
OTOMOTIFNET - Satu lagi aditif oli pendatang baru yang mengklaim bisa mengurangi keausan, meningkatkan tenaga dan menghemat konsumsi BBM. Namanya Mono Metal Treatment (MMT) dalam kemasaran ukuran 18 ml yang dijajakan Rp 15 ribu.
Di labelnya terdapat cara pemakaian dan khasiat cairan yang katanya impor dari Amerika ini. “Maksimal penggunaan 3% dari volume oli, namun hasil paling bagus sesuai tes kami cukup 2%, makanya kami kemas 18 ml agar bisa buat bebek (oli 800 ml) maupun kebanyakan motor sport (oli 1.000 ml),” terang Mulia Suminto, direktur CV. Adil Mandiri yang memasarkan produk ini.
Teknologi MMT adalah Mono Film Molecular, senyawa aktif ini akan membentuk suatu lapisan film pada semua permukaan logam dalam mesin, sehingga bisa mengurangi gesekan.
“Sekaligus melapisi komponen yang mulai aus, salah satu silinder dan ring, efeknya kompresi ruang bakar kembali padat, sehingga tenaga yang dihasilkan lebih maksimal dan konsumsi BBM berkurang,” papar pengguna Toyota Rush ini.
Namun apa penggunaan MMT tidak mengakibatkan selip kopling dan menimbulkan endapan? Seperti yang ditakutkan sebagian besar pemilik sepeda motor dan anjuran dari produsen oli yang melarang menambahkan aditif.
“Dijamin tidak selip kopling atau timbul endapan, karena MMT tak mengandung teflon, plastik, moly maupun timbal,” jamin pria berkantor di Jl. Pluit Raya Kavling 19 Blok H/1, Jakut.
Penasaran dengan MMT, maka kami tes pakai Honda Tiger yang sudah jalan 51 ribu km.
| |
Metode Pengetesan
Pengukuran tenaga pakai dynamometer merek Dynojet tipe 250i milik Sportisi Motorsport di kawasan Cempaka Putih, Jakpus. Lalu konsumsi bensin diukur dengan cara menghabiskan bensin 1 liter pada botol terpisah dari tangki, gaya mengendarai seperti umumnya penggunaan harian, namun kecepatan maksimal dipatok 60 km/jam.
Hasil Tes
Setelah dilakukan pengukuran, konsumsi bensin kondisi standar hasilnya 39 km/liter. Lalu naik ke dynamometer, dilakukan run 3 kali hasilnya tenaga maksimal 14,79 dk/8.200 rpm, torsinya 14,19 Nm/7.100 rpm.
Setelah MMT dimasukkan dan sesuai anjuran dibiarkan stasioner selama 3 menit, kembali diukur tenaganya. Kali ini didapat angka 14,90 dk/7.900 rpm, torsi 14,41 Nm/7.000 rpm. Sedang konsumsi bahan bakar menjadi 41 km/liter.
Kesimpulan
Dari data, MMT bisa meningkatkan tenaga 0,11 dk dan torsi 0,22 Nm, lalu konsumsi BBM lebih irit 2 km/liter. Dan jika mengamati grafik tenaga maupun torsi, terlihat bahwa dengan pemakaian MMT grafiknya selalu di atas standar.
Puncak tenaga dan torsi diraih pada putaran mesin lebih rendah. Mudahnya, meski menarik gas sama besar, tenaga yang dihasilkan terasa lebih nendang, tak perlu betot gas dalam-dalam sudah lari, makanya lebih irit bahan bakar.
Table Hasil Pengetesan | ||
Performa | Tenaga | Torsi |
Standar | ||
MMT | ||
Konsumsi Bensin | ||
Standar | ||
MMT | ||
CV.Adil Mandiri : 021-66697000/021-70802279 | ||
Sportisi Motorsport: 021-4203188 |
Penulis/Foto: Aant / Aant