Jakarta - Kaca film, dari dulu sampai sekarang fungsinya enggak berubah. Dipasang di samping kiri-kanan dan depan-belakang, berfungsi untuk menahan panas matahari yang masuk.
Dengan harapan dalam kabin mobil enggak terasa panas. Untuk panas dalam kabin , tentu berurusan dengan kenyamanan dan konsumsi bahan bakar.
“Sinar infra red itu salah satu sinar matahari yang dirasakan panas oleh tubuh kita. Masih ada 2 sinar lagi yang bisa dihalangi dengan pemasangan kaca film di mobil,” kata Antonius Adi Subroto, Marcom & PR Head PT Multi Layer Indonesia yang jadi pemasok kaca film ASTF di Tanah Air.
Kalau sinar infra red (IR) itu rasanya panas, maka ultra violet (UV) itu yang bisa merusak perangkat di dalam mobil. Salah satu contohnya adalah dasbor. Lalu ada visible light, itu sinar terang yang membuat kita selama ini bisa melihat saat siang hari. Sudah pasti enggak berbahaya dan malah sangat dibutuhkan.
Kemampuan kaca film terhadap sinar-sinar tersebut, diukur dalam persentase. Semakin besar persentase kaca film dalam hal menyerap atau memantulkan sinar infra red, maka dalam kabin akan semakin adem.
Bila kemampuan terhadap sinar UV kecil (1%), itu lebih bagus. Pasalnya dengan memasang kaca film tersebut, maka sinar UV yang bisa menerobos masuk ke kabin makin kecil. Untuk kemampuan pada visible light, presentase yang kecil membuat dalam kabin akan semakin terang dan sebaliknya.
“Kaca film ASTF memiliki 4 produk premium yang kemampuan menolak sinar IR dan UV sampai 99%,” ungkap Anton. Sebagai produk premium, kaca film jenis ini digaransi hingga 10 tahun. (otomotifnet.com)