Jakarta - Toyota kini memiliki oli transmisi otomatis konvensional versi terbaru. Dinamakan ATF WS (Automatic Transmission Fluid World Standard). Karena masih baru, banyak yang belum mengerti soal ini.
Kebanyakan masih terpaku pada ATF T-IV yang memang sudah lama muncul di pasaran.
ATF WS ini sengaja dibuat untuk memenuhi standar baru dari transmisi otomatis pabrikan Toyota. Boleh dibilang kendaraan produksi 2008 ke atas sudah menggunakan ATF WS.
“Peruntukan kedua jenis oli ini berbeda-beda. Jadi ditentukan lewat karakter dan tipe transmisinya,” terang Dedi Hendriyana, Service Manager Astrido Toyota Kebon Jeruk, Jakbar.
Dilihat dari fisik oli juga sudah terlihat perbedaan. ATF WS memiliki viskositas lebih encer dibandingkan ATF T-IV. Tentunya tidak disarankan untuk menggunakan ATF T-IV pada kendaraan yang sudah mengharuskan pemakaian ATF WS. Begitu juga sebaliknya.
Viskositas jelas punya peranan penting dalam transmisi otomatis.
“Jalur oli pada gearbox otomatis berukuran kecil. Itu sebabnya harus sesuai spesifikasi pabrikan. Jangan asal ganti oli,” wanti Dedi. Kendaraan yang harus menggunakan ATF T-IV antara lain Toyota Avanza, Fortuner dan Kijang Innova.
Sedangkan untuk kendaraan penggerak depan seperti Toyota Yaris, Vios, Altis, Camry menggunakan ATF WS. Mendapatkan kedua jenis oli ini paling mudah tentu di bengkel resmi Toyota. Jika ingin mengganti di bengkel umum, pastikan dulu bengkel tersebut menyediakan.
Menurut pantauan OTOMOTIF tidak banyak bengkel umum yang menyediakan ATF WS. Rata-rata menyediakan ATF T-IV. Namun hampir semua toko onderdil Toyota menyediakan ATF WS, jadi tinggal beli dan bawa ke bengkel umum langganan. • (otomotifnet.com)
Lubang Pengisian Oli
Bicara lubang pengisian oli, bagi sebagian besar orang tentu hal biasa dan mudah.
Untuk oli mesin, ada di kepala silinder dengan penutup bulat besar bertanda khas semacam corong penuang oli. Sedang untuk transmisi matik, pakai dipstick kecil terpisah dari mesin, mirip disptick pengintip level oli mesin.
Namun kejadian salah menuang oli mesin ternyata tetap saja terjadi. “Ada customer pakai Toyota Vios matik, ganti oli mesin di bengkel pinggir jalan, ternyata salah tuang, malah diisikan ke lubang pengisian untuk matiknya,” ujar E. Mochammad Holil dari bengkel Wani Matic.
Kendati tak terlalu banyak, efeknya sangat fatal, apalagi mesin sempat dihidupkan dan dijalankan. “Ketika dibawa ke sini, matiknya sudah error dan saat diperiksa, terlanjur koplingnya lengket. Olinya sudah coba dikuras, tapi tak bisa diselamatkan lagi,” lanjut pria yang biasa disapa Holil ini.
“Akhirnya terpaksa diganti tuh isi matiknya,” lanjut pebengkel yang bermarkas di bilangan Ciledug, Tangerang ini. Biayanya tentu enggak murah, lebih dari Rp 8 juta!
Jadi jika ganti oli mesin di bengkel yang sekiranya bisa sambil diawasi, pastikan saat pengisian menuangnya di lubang yang seharusnya, bukan malah di pengisian yang untuk transmisi matiknya ya!
Desain kemasan kedua oli ini sangat berbeda. Walaupun sama-sama memiliki kapasitas 4 liter, namun ATF T-IV menggunakan kemasan kaleng, sedangkan ATF WS dengan botol plastik. Harganya di pasaran tidak terpaut jauh, sekitar Rp 350 ribu hingga Rp 400 ribu
Jika pemilihan oli sudah tepat tentu harus didukung pula dengan interval penggantian oli rutin. Ikuti anjuran bengkel resmi atau bengkel terpercaya demi menjaga transmisi otomatis tetap dalam kondisi baik
Flushing sah-sah saja dilakukan. Walaupun pada buku manual biasanya tidak tertulis harus dilakukan kuras ATF setiap berapa KM. Tetapi biasa kuras dilakukan jika kendaraan sudah menyentuh 50.000 dan kelipatannya
Oli aftermarket sebenarnya bisa saja diaplikasikan. Tetapi harus benar-benar sesuai spesifikasi. Jika pabrikan oli aftermarket tidak menulis bisa untuk ATF WS ataupun ATF T-IV, jangan digunakan. Baca jelas melalui website resmi atau biasanya tertulis di bagian belakang kemasan