Jakarta - Tidak kenal maka tak sayang. Nah, sebelum Anda meminang pelumas racikan Pertamina, ada baiknya perhatikan panduan ringan ini. Sejatinya, jenis oli Pertamina itu ada dua macam yaitu mineral dan synthetic.
Mineral itu dasarnya dari bahan minyak bumi yang diolah menjadi oli, kalau synthetic itu campuran antara minyak bumi yang diolah dengan campuran khusus sampai menjadi oli sintetik.
Seperti yang diutarakan Tjahja Tanjung, juragan Toda Oil, bahwa keunggulan oli sintetik itu lebih stabil pada temperatur tinggi dan bisa mencegah terjadinya endapan karbon di mesin. Selain itu, katanya lagi, tahan terhadap oksidasi sehingga jarak tempuhnya bisa lebih panjang dibanding oli mineral.
Di samping itu, Anda juga perlu mengenal bahasa padakemasan pelumas. Semisal sebutan SAE itu ditujukan pada kekentalan oli. “Bisa dilihat saat rekomendasi pabrikan kendaraan yang biasanya bisa dilihat dari buku manual. Kalau mau performanya lebih bagus, pakai
yang kekentalannya lebih encer seperti 5W-30,” ujar Tjahja, sapaan akrabnya.
Dengan SAE 5W-30 ini perputaran mesin jadi lebih ringan, namun sebaiknya untuk mobil yang sudah di atas 5 tahun bisa pakai 10W-40 karena tingkat keausan mesin juga sudah cukup tinggi.
Sekadar catatan, bahwa SAE itu adalah ukuran standar kekentalan oli internasional yang merupakan singkatan dari Society of Automotive Engineers. “Kelebihan oli Pertamina itu mudah didapat karena distribusinya sudah luas, selain itu harga lebih terjangkau dan
kualitasnya terjamin,” tutur Tjahja. (otomotifnet.com)