Jakarta - Bagi yang memiliki kendaraan bermesin diesel sebaiknya perhatikan hal yang cukup sederhana tapi cukup vital ini. Yaitu mengenal pelumas mesin diesel dan hal-hal yang berkaitan dengannya. Seperti yang diutarakan Sukandi Endah selaku Kepala Bengkel Otomotif Service Station di Jl. Panjang 8A, Kebon Jeruk, Jakbar, bahwa perbedaan oli untuk mesin bensin dengan diesel ada pada kandungan aditifnya.
“Oli untuk mesin diesel SAE (kekentalan) bermacam-macam, mulai dari 5W-30, 5W-40, 10W-40, 15W-40, 10W-30, single grade 40,” jelasnya. Lebih jauh soal pelumas diesel Pertamina, David Tandjung, Toda Oli di kawasan Kelapa Gading, Jakut, ikut membeberkan bahwa Pertamina telah meluncurkan beberapa varian untuk pelumas dieselnya. Semisal tipe B, Meditran S, SC, SX, dan Fastron diesel.
Lanjutnya, untuk oli diesel ada yang mineral base dan semisynthetic. “Untuk yang mesin diesel lama disarankan pakai oli Meditran SC, SX. Untuk mesin diesel baru bisa pakai Fastron diesel. Penggantian oli untuk yang Meditran disarankan setiap 3.000 km, sedangkan Fastron 5.000 km. Oli diesel ada juga yang full synthetic, pemakaiannya bisa lebih panjang hingga 10.000 km,” jelas David.
Untuk mesin diesel modern seperti pada BMW dan Mercedes-Benz disarankan untuk memakai SAE 5W-40. Sedangkan pada Chevrolet Captiva bisa pakai SAE 5W-30. Kalau Toyota Fortuner diesel dan Mitsubishi Pajero Sport bisa pakai 5W-40 atau 10W-40. “Tujuannya agar beban mesin lebih ringan,” jelasnya.
Lantas apa maksud kode seperti 5W-40 atau 15W-40? “Itu adalah viscositas oli, 5W itu suhu dingin oli, lalu suhunya akan naik sampai 40. Tapi juga tergantung viscosity indexnya, lantaran setiap merek oli bisa berbeda,” ujar pria ramah ini.
Lanjut Sukandi lagi, kelebihan oli diesel Pertamina mudah didapat dan harga juga lebih terjangkau. • (otomotifnet.com)