Nah apa langkah antisipasi untuk menghadapi suhu ekstrem ini? Tentu biar performa tetap optimal dan pengendara nyaman. Yuk cari tahu.
AC Paling Utama
Pendingin ruangan atau AC merupakan faktor terpenting. Makanya kinerjanya wajib dipastikan selalu sehat. “Dalam cuaca panas begini banyak yang mengeluh AC jadi enggak dingin,” ujar Otte Hans Kawulusan, dari Otte Auto Repair yang spesialis mobil Eropa di kawasan Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Jakbar.
“Kalau terasa enggak dingin, enggak cuma akibat cuaca, tapi juga kondisi AC sendiri kurang sehat. Artinya wajib diservis tuh,” terang Mamat, dari bengkel Lin Karya yang spesialis AC di kawasan Meruya Selatan, Jakbar.
Menurut Mamat yang asli Purwokerto Jateng, ada 3 faktor utama penyebab AC kurang dingin. Pertama lantaran extra fan mati, sehingga proses pendinginan tak maksimal. Kedua dari evaporator dan filter kabin yang kotor. “Cirinya embusan angin kecil dan bau, serta rpm jadi naik turun karena pembacaan suhu kabin susah,” lanjutnya.
Nah penyebab ketiga tekanan kompresor yang lemah. “Saat AC menyala, mestinya di kisaran 35 psi, kalau lebih atau kurang berarti kompresor harus diservis,” imbuh pria yang menangani AC sejak tahun 1990-an. Bila ketiga faktor di atas sudah sehat, dijamin AC dingin dan sejuk.
Mamat menambahkan, jika AC dalam kondisi sehat, baiknya setingan cukup pada speed 1 dan suhu bisa pilih yang paling dingin. “Kalau 2 ke atas, udara yang keluar enggak sejuk, cuma embusan saja yang kencang, karena bunga es yang terbentuk di evaporator cuma sedikit,” lanjut pria berjenggot tipis ini.
Radiator Juga Servis Rutin
Otte menambahkan, biar lebih dingin ada baiknya pakai kaca film yang bagus. “Biar penolakan panas matahari lebih baik, sehingga kabin lebih adem,” imbuhnya. “Lalu terutama mobil Eropa, baiknya kalau parkir di tempat teduh, karena plafonnya rawan turun,” tutupnya.
Bagaimana dengan mesin saat menghadapi cuaca yang begitu terik? “Kalau dalam kondisi sehat sih enggak ada masalah pada mesin,” lanjut Otte. Tentu saja, jika sistem pendinginan yang terdiri dari radiator dan extra fan kinerjanya normal, mesin akan tetap bekerja optimal.
“Kalau rajin servis termasuk merawat radiator secara rutin, mau cuaca sepanas apapun pasti enggak akan ada kendala,” terang Fadil Wahap Lubis, dari Usaha Subur, bengkel spesialis radiator di Pos Pengumben, Srengseng, Jakbar.
Pria yang akrab disapa Fadil ini melanjutkan, untuk mobil pribadi sebaiknya radiator diservis minimal tiap 9 bulan sekali. “Dibongkar, dirojok dan pokoknya semua kotoran dibersihkan,” papar pria asli Mandailing Natal, Sumatera Utara ini.
Terakhir yang mesti diperhatikan adalah wiper, karena dengan terus-menerus terpapar panas, karetnya akan cepat mengeras. “Saat parkir bisa diangkat biar enggak kena panas dari dua arah, pertama dari matahari langsung dan kedua dari permukaan kaca,” terang Dedi Hendriyana, Service Manager Astrido Kebon Jeruk.
Namun mesti diwaspadai juga, jika sering diangkat, per wiper akan cepat lemah sehingga tekanan ke kaca kurang kuat. Silakan hitung-hitungan mending ganti karet wiper atau sekaligus batangnya.
Bye-bye hot! • Aant
Suhu sering mendekati 40° C, apa antisipasi yang harus dilakukan biar berkendara tetap nyaman?
Salah satu indikator AC sehat, tekanan kompresor saat hidup kisaran 35 psi
Mau sejuk? Posisikan suhu paling dingin dengan speed 1 saja, karena bunga es yang terbentuk lebih banyak
Selama mesin dan sistem pendinginan sehat, cuaca panas tak banyak berpengaruh
Kalau mau karet awet, sebaiknya wiper diangkat, namun jika terlalu sering, per jadi cepat lemah