Ini Penyebab Rem Bunyi dan Mengunci

Jumat, 21 Maret 2014 | 17:04 WIB



Otomotifnet.com - Sangat menjengkelkan kala mengemudikan mobil muncul suara yang mengganggu telinga.

Asalnya, bukan dari kendurnya baut atau engsel pintu, melainkan dari bagian roda. Terutama saat menginjak rem.

 
Sudah begitu, ketika pedal rem diinjak dan dilepas, laju mobil seperti tertahan lantaran rem tidak balik alias mengunci. Apa penyebabnya? 
 
1). Rem Mengunci
Kalau terasa mobil terus melakukan pengereman walaupun pedal sudah dalam kondisi terlepas. Artinya, rem terkunci atau selalu dalam kondisi mengerem.


Penyebab pertama yaitu, menyusupnya benda asing melalui karet sil pada kaliper rem. Sil tersebut berfungsi melindungi piston di kaliper dari masuknya air atau benda asing lainnya.

Kalau sampai masuk air, hal ini akan menyebabkan piston berkarat. "Akibatnya, kinerja piston tidak maksimal dan rem menjadi ngunci alias tidak balik setelah pedal diinjak," papar Boeniardi dari gerai Auto Star.

Maka dari itu, Ajat dari Twin Garage menambahkan, pengecekan rutin rem sangat penting untuk dilakukan. Itu demi keamanan dan keselamatan dalam berkendara. Paling tidak, lakukan servis rem setiap 20 ribu km atau sekali dalam setahun. 
 
2). Rem Bunyi

Sangat sering terdengar rem berbunyi, tapi jangan panik terlebih dahulu. Karena rem yang berdecit bisa dideteksi penyebabnya. Biasanya leih dikarenakan debu atau kotoran yang menumpuk.


Misalkan pada cuaca hujan. Membuat debu dan kotoran mengalir ke permukaan cakram karena tersiram cipratan air. Akibatnya, terdengar bunyi pada saat pedal diinjak.

Tapi tak hanya ketika hujan. Sering melewati jalan yang berdebu dan berpasir jadi sumber utamanya. "Pasir dan debu terkadang menyelip di kampas rem. Solusinya harus dibongkar dan dibersihkan menggunakan angin atau brake cleaner," jelas Dedek Agus, Kepala Mekanik Honda Fatmawati.

Selain itu, kualitas kampas rem juga menentukan bunyi. "Dianjurkan menggunakan kampas rem original bawaan pabrik. Karena material sudah disesuaikan dengan kondisi standar rem," papar Dedek.

Soalnya, pemakaian kampas yang tidak sesuai peruntukannya, membuat beberapa material kampas tertinggal di cakram. Hasilnya pasti ke bunyi yang ditimbulkan. Karena bekerja terus menerus, sudah pasti kampas akan termakan karena gesekan. Terlebih untuk mobil bertransmisi otomatis yang bekerja lebih berat karena hanya mengandalkan rem untuk melambatkan laju.

Lalu, perlu diingat juga bahwa penggunaan kampas rem yang tidak sesuai atau mengandung banyak material kerami. Tak hanya menimbulkan bunyi, tapi juga menyebabkan tergerusnya piringan cakram. (mobil.otomotifnet.com)