Komponennya Kecil, Tapi Bisa Bikin Hati Jengkel

Senin, 24 Februari 2014 | 16:30 WIB



Jakarta - Bagi pemilik mobil yang perfeksionis, kap mesin goyang atau menganga (tidak tertutup rapat), kerap menjadi ganjalan di hati. Selain itu, juga bisa merusak pemandangan.

Pemicunya, bisa karena kondisi karet stopper sudah tidak baik. Kalau tidak, posisi komponen tersebut terlalu rendah, sehingga menimbulkan suara mengganggu.

 Selain itu, kap mesin juga tak bisa self detach saat tuas ditarik dari dalam. Dan bila karet stopper terlalu tinggi, membuka kap mesin dari dalam menjadi keras saat menarik tuas.



Ini lantaran karet stopper berbahan karet tadi sudah pecah, gepeng atau sama sekali tidak ada (gbr.1). Meski kap mesin sudah terkancing, namun bisa menjadi penyebab bunyi-bunyian atau cat terkelupas akibat permukaan kap mesin yang membentur engine bay (ruang mesin).

“Harganya tak seberapa tetapi berfungsi sebagai peredam agar kap mesin tidak berisik saat mobil dipakai jalan,” papar Agus, spesialis karet-karet di bilangan Pasar Mobil Kemayoran (PMK), Jakpus (gbr.2).




Kalau karet stopper masih berada di tempatnya, cermati apakah posisinya terlalu pendek atau sebaliknya terlalu nongol (gbr.3). Cara penyetelan ulang agar kap mesin bisa menutup rapi alias sejajar dengan bodi sepatbor cukup mudah.

Pada saat kap mesin tertutup rapat, raba pinggiran kap mesin dan bodi sepatbor dengan jari untuk memastikan kedua permukaan dalam level yang sejajar (gbr.4).

Bila kap mesin terlalu tinggi, berarti karet stopper terlalu nongol. Putar karet yang memiliki ulir agar posisinya lebih pendek alias mendem (gbr.5).

Sebaliknya, bila kap mesin terlalu jatuh terhadap permukaan bodi sepatbor, artinya stopper kap mesin harus diputar ulang agar lebih nongol.

Lakukan berulang dengan menutup dan membuka kap mesin agar posisi terbaik kap mesin dengan bodi sepatbor bisa tercapai. Bila cara ini belum bisa memberikan hasil terbaik, berarti ada kesalahan dalam pemasangan kap mesin, khususnya pada bagian engsel. (mobil.otomotifnet.com)