Rumah Terendam, Tapi Mobil Tidak "Demam" (1)

Jumat, 24 Januari 2014 | 13:30 WIB



Jakarta - Hujan deras terus mengguyur, tak cuma di Jakarta, tapi sudah menyebar ke seluruh Nusantara. Banjir terjadi di mana-mana dan intensitas curah air dari langit ini tetap tinggi sampai pertengahan Februari.

Bagi yang memiliki kendaraan dan rumahnya terandam, usah panik. Bisa ikuti petunjuk di bawah ini memperlakukan mobil. Antisipasi ini bisa dilakukan sebelum , saat dan sesudah banjir agar kendaraan aman alias tidak rusak (demam). Ini tulisan pertama saat menghadapi banjir.

Lepas kedua terminal aki
Jika Anda masih di rumah dan ketinggian air berangsur naik, cepat ungsikan mobil ke tempat lebih aman. Pastikan semua perangkat kelistrikan dalam keadaan aman. 

“Kalau keburu, langsung lepas kedua terminal aki. Lalu, diikuti lepas juga ECU,” wanti Ajat Sudrajat, tuner dari Twin Garage di Jl. Raflesia Raya, Bekasi Timur. Tujuannya, untuk mencegah short circuit. Setelah itu, copot ECU yang posisinya -biasanya-di balik dasbor. Intip dari laci atau kolong dasbor. Untuk melepasnya, hanya perlu membuka 2 baut 10mm. Tapi, untuk kendaraan masa kini, ECU justru diletakan dalam ruang mesin. Simpan ECU di tempat yang kering.

Pastikan tidak ada kabel yang ‘telanjang'. Sebab dengan kondisi demikian bisa mengakibatkan hubungan pendek saat komponen tersebut dinyalakan. Dampaknya bisa sangat fatal jika dibiarkan. Bungkus kabel yang terkelupas dengan baik. Gunakan pembungkus kabel model bakar untuk mengamankannya.

Pada kendaraan lawas, pastikan jalur pengapian juga aman. Bisa dengan cara memanfaatkan sealant untuk melakukan tindakan preventif. Berikan sealant pada ujung-ujung kabel busi, baik yang ke distributor maupun ke busi. Periksa juga karet-karetnya, baik itu kaca maupun bodi.

Segera bungkus bagian mesin yang mudah disusupi air dengan kantong plastik, seperti filter udara atau throttle body dan knalpot. Tujuannya agar komponen mesin tidak terlalu rusak parah kalau air sampai meninggi.

Lampu menjadi salah satu komponen yang sangat rentan kemasukan air. Untuk lampu depan, pastikan penutup ‘pantatnya' yang terbuat dari karet atau plastik terpasang dengan sempurna. Dengan tetap terpasang maka akan sedikit menghambat masuknya air ke rumah lampu. Sementara itu untuk lampu belakang biasanya lebih tertutup dibanding lampu depan.

Pastikan karet dipstick selalu berada dalam keadaan baik. Sebab dengan karet yang getas atau kondisinya tak lagi bagus, maka bisa menjadi salah satu pintu masuk bagi air menelusup ke bak oli. (Mobil.Otomotifnet.com) (Bersambung)