Piringan cakram yang bergesek dengan kampas ini kerap menyebabkan permukaan cakram bergelombang (gbr.1). Faktornya banyak, tetapi salah satunya akibat kampas rem yang sudah benar-benar tipis atau laher roda yang sudah oblak.
Permukaan cakram yang bertekstur tidak rata tadi, harus dibubut agar kembali rata. Cara lama dengan membuka piringan cakram dari nap roda untuk dibawa ke tukang bubut.
Namun sekarang sudah bisa bubut di tempat lewat sebuah alat bubut portable khusus untuk rem cakram bernama Pro-Cut Matching System (gbr.2). “Pekerjaan menjadi lebih cepat dengan hasil yang presisi,” papar Novi Feryanto, kepala bengkel Tunas Toyota Cawang, Jaktim.
Apalagi kalau berurusan dengan rem sedan premium Toyota yang banyak terdapat sensor-sensor seperti ABS (Anti-lock Braking System) dan EBD (Electronic Brake Distribution), pasti lebih rempong membuka piringan cakramnya.
Mobil sebelumnya harus dalam posisi di atas lift yang agak tinggi, agar bisa sejajar dengan adaptor alat bubut cakram buatan Amerika tadi (gbr.3).
Setelah terpasang dengan baik, program pengukuran dijalankan dengan toleransi 0,1-0,5 mm. Sepasang mata bubut menyerupai capit akan berjalan dengan sangat perlahan sambil mengikis permukaan cakram yang tidak rata (gbr.4).
Hanya dalam hitungan 30 menit, cakram lawas layaknya barang baru keluar dari dus (gbr.5). Cukup siapkan dana Rp 280 ribu/cakram. “Tetap ada toleransi atau batas seberapa banyak bisa dibubut, karena kalau sudah terlalu tipis bisa menyebabkan retak karena idealnya diganti baru,” papar Novi lagi. Alternatif jitu menyegarkan sistem pengereman yang bisa dimasukan ke dalam budget persiapan menyambut libur Lebaran. (mobil.otomotifnet.com)