"Saya terinsipirasi dari mobil drifting. Mudah-mudahan virusnya bisa menjalar," sebut pria ramah ini. Heru, panggilannya menerapkan lampu rem yang menggunakan LED, terpasang di bagian atas kaca depan mobil.
Menurutnya tidak sulit untuk mengaplikasi lampu tersebut. Tinggal beli LED yang dijual dalam satu gulung. "Setiap gulung, panjangnya 5 meter," tambahnya lagi. Untuk harga bervariasi, mulai Rp 120 ribu sampai di atas Rp 200 ribu.
Perbedaannya ada pada dimensi lampu dan penampang. LED yang Rp 200 ribu, lebih besar sehingga otomatis lebih terang. Selain itu juga lebih lebar. Sayangnya, tidak ada yang memiliki dasar hitam. Sehingga jika ditempel diluar mobil, terlihat kurang bagus.
Jika sudah membeli, saatnya berkreasi. Heru menempatkan lampu LED tersebut tepat di karet kaca bagian atas (gbr.2). Alasannya, kalau di karet, jika suatu saat mau dilepas masih lebih mudah. Seandainya di bodi, khawatir cat akan ikut tertarik.
Proses penempelan juga sangat mudah. Sebab pada komponen tersebut sudah tersedia alat perekat (gbr.3). Tinggal buka, lalu tempelkan ke bagian yang akan ditempel.
Selesai? Belum, karena harus disambung dengan kabel lampu rem supaya bisa menyala. Cari jalur terdekat untuk digabungkan dengan kabel lampu rem bawaan mobil. Penggabungan kabel dengan komponen LED sebaiknya disolder (gbr.4). Maksudnya supaya kuat dan tidak terkontaminasi air, debu dan lainnya.
Jangan khawatir akan silau atas nyala LED, sebab lampu berdaya listrik sangat kecil tersebut memiliki sifat pencahayaan fokus depan, tidak menyebar.
Inspirasi dari mobil drifting yang diaplikasi pada mobil harian. Virus positif.(mobil.otomotifnet.com)