6 Karakter Pengemudi, Kenali Biar Gak Gampang Emosi

billy - Kamis, 18 Oktober 2012 | 16:27 WIB

(billy - )


Satu lagi kejadian yang bikin miris terjadi di jalan raya. Hanya gara-gara enggak terima ditegur, seorang pengendara sepeda motor menembak pengendara lain yang menegurnya itu.

Menurut keterangan yang dihimpun dari AKP. Supriyadi, Kanitreskrim Polsek Kembangan, Jakbar. Peristiwa penambakan bermula dari teguran oleh Zaenal, petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Suku Dinas Damkar Jakarta Barat, terhadap pelaku yang menyerobot lampu merah. 

“Kejadian berlangsung sekitar pukul 07.00 di pertigaan lampu merah Meruya, tepatnya di depan SPBU. Saat itu korban menegur pelaku penembakan yang menerobos lampu merah dan berpapasan dengan korban. Keduanya menunggang sepeda motor,” terang AKP, Supriyadi, ketika ditemui di kantornya.

Kronologi kejadian ini dibenarkan oleh korban, Zaenal. “Saya hanya menegur "sabar mas…". Kemudian pelaku melihat dengan helm half face berkaca gelap. Saya pun berlalu tidak menghiraukan. Tanpa diduga, pelaku membuntuti saya hingga akhirnya saya dicegat di samping tol (akses Perumahan Taman Aries, Kembangan, Jakbar). Kemudian pelaku menodongkan pistol dan menarik pelatuk sebanyak 5 kali. Tembakan 1,2,3 tidak meletus, kemudian tembakan ke 4 mengenai pergelangantangan kanan saya. Untungnya tembakan ke 5 tidak kena dan saya pun sudah tidak sadar,” rinci Zaenal yang langsung dilarikan ke RS Siloam, Kebon Jeruk untuk dilakukan tindakan medis. Polisi pun masih mengejar sang pelaku.

Dari gambaran di atas menunjukkan bahwa emosi seseorang bisa tiba-tiba berubah saat ditegur. Seandainya dibiarkan saja mungkin tidak ada kejadian penembakan itu. Makanya Untuk menambah safety dan mengantisipasi situasi jalan raya, ada baiknya Anda mengenali karakter orang yang ada di sekitar Anda saat di jalan. Siapa dia, tingkat kemampuan dan potensi bahayanya.

GREEN DRIVER

Ini merupakan driver level pemula. Jam terbangnya kurang dari 50 ribu jam atau kurang dari 5 tahun. Ciri-cirinya :

a. Melakukan manuver berbelok, berpindah jalur dan berakselerasi secara ragu-ragu, tidak menjaga jarak dengan kendaraan didepannya.
b. Kemampuan mengambil keputusan dalam mengantisipasi bahaya dijalan raya masih sangat rendah.
c. Mengemudi tegang/kaku/pasif, mudah grogi akibat provokasi pengemudi lain.
d. Tidak menguasai dasar-dasar mengemudi dengan benar.
e. Pemahaman akan rambu lalu lintasnya sangat minim.

Hati-hati kalau bertemu jenis ini. “Driver tipe ini biasanya diajarkan secara turun temurun dari keluarga yang kurang memahami cara mengemudi yang benar. Ia belajar dengan melihat dari orang terdekat/dari lingkungan yang kurang mendukung. Driver dengan ciri ini segera dihindari dan dijauhi. Tingkat bahayanya sama dengan pengemudi agresif,” papar Sony Susmana dari Safety Driving Consulting Indonesia (SDCI).

BASIC DRIVER

Sudah mengemudi selama lebih dari 5 tahun. “Pada tingkat ini driver sudah memiliki percaya diri yang cukup. Tetapi tidak dibekali dengan ilmu pengetahuan safety driving, sehingga pengembangan dasar mengemudinya kepada arah yang salah,” jelas Sony. Ciri-cirinya, tidak jauh bebeda dengan Green Driver. Antisipasinya sama, lebih baik jauhi pengemudi jenis ini. Disarankan untuk mengambil training driving untuk menambah pengetahuan dan memperbaiki perilaku.

AGGRESSIVE DRIVER

Memiliki emosi dan perilaku labil, sering kali menjadi penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas dan aksi penyerangan di jalan raya. Baik penyerangan secara fisik ataupun verbal. Kalau ketemu jenis ini, pilihan terbaiknya adalah menjauh dan tidak terpancing. Ciri-ciri :

a. Cenderung mengemudi dengan kecepatan tinggi/ngebut
b. Melakukan manuver berbelok atau berpindah jalur secara kasar
c. Kurang toleransi, mau menang sendiri terhadap pengguna jalan lain (penyebrang jalan, motor, tidak mau disalip, saling pepet)
d. Sering memaki pengemudi lain bahkan berakibat bentrokan fisik.

DEFENSIVE DRIVER

Jenis ini sudah matang secara perilaku dan pernah mengikuti driving training. “Pada level ini mampu mencari, membaca, mengidentifikasi dan mengatisipasi bahaya dengan benar, sehingga tidak hanya mampu menghindari bahaya kecelakaan tapi juga sadar akan resiko akibat dari kecelakaan,” papar trainer safety driving dan peslalom ini.

Ciri-ciri :

a. Mengemudi dengan aman, benar & bertanggung jawab
b. Paham dan tertib berlalu lintas
c. Menjaga jarak aman
d. Memiliki tolerasi yang tinggi terhadap penguna jalan lain
e. Mampu merawat kendaraan dengan benar
f. Selalu berfikir jauh kedepan dan memikirkan risikonya.

SAFETY DRIVER

Kategori pengemudi yang sudah matang secara perilaku dan skill. Ciri-cirinya sama dengan defensive driver

ADVANCE DRIVER

Memiliki tingkat presisi tinggi dan mengemudi dengan spesialisasi. Seperti pengemudi alat berat di pertambangan, pembalap, stuntman, VIP driver. “Menjadi defensive, safety driver itu tidak mudah. Keselamatan dan pemahaman berkendara harus dipraktekan oleh driver sejak dini,” tutup Sony. (mobil.otomotifnet.com)