Kecelakaan Toyota Fortuner: Bukan Airbag, Tapi Seatbelt yang Utama!

Jumat, 19 Juni 2015 | 12:04 WIB


Jakarta - Kasus airbag tidak mengembang saat terjadi kecelakaan kerap terjadi. Meski sebenarnya banyak faktor yang menyebabkan airbag tidak mengembang. Karenanya, sudah wajib hukumnya pengguna mobil mempelajari dan memahami fitur keselamatan pada mobilnya.

Ambil contoh yang baru-baru ini terjadi, Toyota Astra Motor digugat pengguna Toyota Fortuner karena airbag tidak mengembang saat kecelakaan. Gugatan tersebut fokus mempermasalahkan airbag yang tidak mengembang, padahal menurut Dadi Hendriadi, GM Technical Service TAM, SRS Airbag hanyalah sistem keselamatan pelengkap untuk sabuk pengaman. 

"Jadi, alat keselamatan utama tetap sabuk pengaman. Airbag hanya meningkatkan efektifitas sabuk pengaman dalam menurunkan tingkat fatalitas akibat tabrakan,” jelas Dadi.

Cara kerja airbag sendiri mirip-mirip pada setiap mobil. Untuk Toyota Fortuner sendiri, ada tujuh komponen penting, yaitu sensor benturan depan, airbag pengemudi, airbag penumpang depan, lampu peringatan SRS, pretensioner sabuk keselamatan dan batas tekanan, serta sensor airbag assembly. 

Nah, fungsi airbag bakal sia-sia kalau sabuk keselamatan tidak bekerja dengan efektif. Pengemudi harus mengenakan sabuk keselamatan dengan benar agar SRS airbag aktif saat terjadi kecelakaan. Karena airbag adalah peralatan tambahan yang digunakan bersama dengan sabuk keselamatan.

Sabuk keselamatan Toyota Fortuner sendiri sudah dilengkapi Pretensioner, yang membantu sabuk keselamatan untuk melindungi penumpang dengan menarik kembali sabuk keselamatan dengan cepat ketika kendaraan membentur keras. Pretensioner mungkin tidak aktif dalam kejadian benturan kecil dari depan, benturan dari samping, benturan dari belakang atau kendaraan berguling. (mobil.otomotifnet.com)