Jakarta - Pemangkasan kapasitas mesin saat ini sedang menjadi tren pabrikan mobil. Berbagai alasan dikemukakan, mulai dari efisiensi bbm, pengurangan bobot, sampai masuk ke wilayah regulasi perpajakan. Nggak hanya mobil biasa, bahkan supercar pun sudah terkena demam ini.
Kabar terbaru bakal dilakukan Audi dan Lamborghini, yang kabarnya akan memangkas habis-habisan dimensi dan kapasitas mesin mereka. Penurunannya terbilang drastis, karena nantinya dua supercar dari Audi dan Lamborghini 'hanya' akan mengusung mesin berkapasitas 2.500cc berkonfigurasi 5 silinder segaris.
Namun, tentu saja demi mempertahankan karakteristik performa dari sebuah supercar, pemangkasan kapasitas mesin tersebut diiringi dengan penambahan kompresor elektrik untuk mendongkrak tenaga mesin. Jadi, jangan kaget meskipun mesin diperkecil, tapi tenaga malah membesar. Kabarnya bisa tembus 600 dk dan torsi 650 Nm dengan mesin 2.5 liter itu.
Kompresor yang biasanya dinamakan Electric Boost tersebut sudah berfungsi diputaran mesin rendah untuk mengeliminir turbo lag sebelum aktivasi turbo di putaran mesin selanjutnya. Yah, mirip sistem supercharger pada mobil-mobil VW, bedanya kali ini pakai kompresor elektrik.
Daya dari kompresor tersebut disuplai baterai lithium-ion dan alternator 48 volt. "Electric Boost menjadi keharusan bila kami menggunakan mesin kecil, sekalipun sudah pakai turbo," ujar Heinz Peter Hollerweger, Head of Quattro GmbH, sebagaimana dilansir Autoevolution (27/5)
Namun, diutarakan lebih lanjut, penggunaan kompresor elektrik yang membutuhkan baterai akan memiliki bobot yang berat karena baterai tersebut. "Jelas bobot ekstra dari baterai ini bakal mempengaruhi performa mobil, tapi kita tidak akan berhenti untuk mencari solusinya," janji Peter.
Sebelumnya, tren ini sudah dilakukan Mercedes-Benz AMG GT yang pakai mesin 4.000 cc V8 twin turbo untuk menggantikan mesin 6.300 cc V8 pada SLS AMG. Tidak hanya supercar, bahkan Toyota Hilux terbaru pun sudah dikurangi kapasitas mesinnya. (mobil.otomotifnet.com)