Milan - Pada 2021, Uni Eropa akan memberlakukan aturan emisi baru (CO2) terhadap mobil-mobil. Bila sekarang ini ditetapkan batasnya 132g/km, pada 2021, setiap kendaraan rata-rata harus 95g/km. Sehingga, para produsen mobil harus menggunakan mesin yang lebih efisien.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Transport&Environment, di mana mereka juga memantau kemajuan teknologi mobil, menyebutkan kalau Fiat dan BMW sulit mencapai target sesuai tepat waktu. Fiat, kata mereka bisa kehilangan target satu tahun, sedang BMW tiga tahun.
"Kami berusaha untuk memenuhi target," kata juru bicara Fiat. Sementara BMW belum memberikan komentarnya.
Toyota, PSA/Peugeot-Citroen, Renault, Ford, dan Daimler akan mencapai target CO2 sebelum batas waktu. Sedangkan Volkswagen dan Nissan dikatakan berada di jawal untuk mencapai 2021.
Bagaimana dengan produsen mobil Jepang lainnya? Studi ini menunjukkan Suzuki baru 2023 bisa memenuhi target tersebut. Masih lebih cepat ketimbang Mazda yang diperkirakan 2025 dan Honda pada 2027. Para produsen itu baru saja mengumumkan kerjasama untuk meingkatkan efisiensi mesin sebesar 30 persen pada 2020.
Supercredits
Aturan soal emisi baru pada 2021 dengan tingkat CO2 95g/km sudah dikeluarkan awal tahun ini. Dengan ketentuan itu, setiap produsen mobil mau tak mau harus mengandalkan mesin lebih efisien, pakai bahan ringan dan desain lebih aerodinamis untuk mengurangi emisi.
Untuk membantu memenuhi target itu, mobil dapat meningkatkan kualitas dengan "supercredits". Para produsen bisa memanfaatkan tenaga penggerak hybrid atau listrik. Untuk supercredits CO2 dibatasi 7,5 gram mulai berlaku 2020-2022. (Mobi.otomotifnet.com)