Jakarta – Diklaim sebagai varian tertinggi (flagship) pada seluruh line up Mazda, sosok Mazda6 dibekali bermacam fitur. Salah satunya adalah i-Activsense yang menjadi sebuah induk dari beberapa fitur yang saling terintegrasi.
Oleh Mazda, i-Activsense diartikan sebagai piranti yang membantu menciptakan lingkungan dimana pengemudi dapat secara mengenali, mengevaluasi dan bereaksi terhadap kondisi jalan dan lalu lintas. Hal tersebut dapat terbantu dengan adanya sensor, radar, laser dan kamera pada All New Mazda6.
Salah satunya adalah Rear Vehicle Monitoring (RVM) yang dapat mendeteksi kendaraan mendekat dari belakang, yakni sekitar 50 m di jalur yang berdekatan. Nantinya, fitur ini akan membantu pengemudi menggunakan ikon LED di spion luar yang sesuai dan memberi suara peringatan. RVM baru beroperasi pada kecepatan minimal, 30 km/jam.
Selanjutnya ada High Beam Control System (HBC) yang berfungsi mendukung visibilitas di malam hari. Fitur ini dapat menonaktifkan lampu jauh secara otomatis saat berhadapan dengan mobil lain di depan. Sehingga, meski selama kita berkendara dengan lampu jauh, namun pengendara lain tak akan merasa silau.
Kemudian tertanam fitur Adaptive Front-lighting System (AFS) yang mendukung keamanan dengan memungkinkan pengemudi untuk melihat lebih jauh sekitar belokan di malam hari. Pasalnya AFS mengambil input dari sudut kemudi dan kecepatan kendaraan, lalu memprediksi bentuk jalan dan mengarahkan cahaya lampu depan sehingga memperjelas jalan di depan.
Lalu, ada pula piranti Lane Departure Warning System (LDWS). Sistem ini dapat mengenali garis jalur marka jalan. Dan saat mobil ini mulai keluar jalur, alarm LDWS akan berbunyi. Sistem ini akan bekerja di kecepatan minimal 65 km/jam dan tidak akan aktif jika pengguna berbelok menggunakan sein.
Terakhir, terdapat aplikasi Smart City Brake Support. Fitur ini mengandalkan laser untuk mengukur jarak kendaraan di depan saat jalanan lambat. Ketika sistem menilai akan ada potensi tabrakan, maka rem akan otomatis bekerja untuk mengurangi kecepatan. Sistem ini berfungsi pada kecepatan 4-30 km/jam. (mobil.otomotifnet.com)
Oleh Mazda, i-Activsense diartikan sebagai piranti yang membantu menciptakan lingkungan dimana pengemudi dapat secara mengenali, mengevaluasi dan bereaksi terhadap kondisi jalan dan lalu lintas. Hal tersebut dapat terbantu dengan adanya sensor, radar, laser dan kamera pada All New Mazda6.
Salah satunya adalah Rear Vehicle Monitoring (RVM) yang dapat mendeteksi kendaraan mendekat dari belakang, yakni sekitar 50 m di jalur yang berdekatan. Nantinya, fitur ini akan membantu pengemudi menggunakan ikon LED di spion luar yang sesuai dan memberi suara peringatan. RVM baru beroperasi pada kecepatan minimal, 30 km/jam.
Selanjutnya ada High Beam Control System (HBC) yang berfungsi mendukung visibilitas di malam hari. Fitur ini dapat menonaktifkan lampu jauh secara otomatis saat berhadapan dengan mobil lain di depan. Sehingga, meski selama kita berkendara dengan lampu jauh, namun pengendara lain tak akan merasa silau.
Kemudian tertanam fitur Adaptive Front-lighting System (AFS) yang mendukung keamanan dengan memungkinkan pengemudi untuk melihat lebih jauh sekitar belokan di malam hari. Pasalnya AFS mengambil input dari sudut kemudi dan kecepatan kendaraan, lalu memprediksi bentuk jalan dan mengarahkan cahaya lampu depan sehingga memperjelas jalan di depan.
Lalu, ada pula piranti Lane Departure Warning System (LDWS). Sistem ini dapat mengenali garis jalur marka jalan. Dan saat mobil ini mulai keluar jalur, alarm LDWS akan berbunyi. Sistem ini akan bekerja di kecepatan minimal 65 km/jam dan tidak akan aktif jika pengguna berbelok menggunakan sein.
Terakhir, terdapat aplikasi Smart City Brake Support. Fitur ini mengandalkan laser untuk mengukur jarak kendaraan di depan saat jalanan lambat. Ketika sistem menilai akan ada potensi tabrakan, maka rem akan otomatis bekerja untuk mengurangi kecepatan. Sistem ini berfungsi pada kecepatan 4-30 km/jam. (mobil.otomotifnet.com)