Enteng, bertujuan agar gerakan konus bisa gesit, sehingga diharapkan dapat menghasilkan suara yang menyerupai aslinya. Sementara rigid, “Berguna supaya suara jadi lebih tenang dan jernih,” bilang Erwin, punggawa Digital Audio di Jl. Pluit Karang Sari 15 Blok D7 Timur No.68, Jakut.
Makanya material konus menjadi hal penting dalam menciptakan kualitas dan warna suara. Di pasaran ada bermacam-macam material dalam susunan konus. Ada yang dari bahan polypropylene, kertas, magnesium, alumunium dan sebagainya.
Nah, yang paling banyak digunakan adalah polupropylene karena dianggap ringan dan dapat menyesuaikan kondisi di dalam kabin. Ada pula yang mengandalkan bahan kertas yang di-coating agar tidak mudah dipengaruhi temperatur.
Seiring perkembangan teknologi, kini muncul konus berlapis keramik. “Keuntungannya, lebih kokoh, tenang dan rigid,” ujar Afo dari Center Audio (CA) yang beralamat di Ruko Mutiara Taman Palem, Jl. Kamal Raya, Cengkareng, Jakbar.
Salah satu produk hi end ternama yang mengaplikasi bahan ini, yakni Venture buatan Accuton, Jerman.“Ada juga merek Kev dari Inggris. Tapi kalau tidak salah hanya tweeter saja,” timpal Erwin. Namun, pemakaian bahan keramik buat banderol speaker melambung tinggi.
Nah, 2 tahun belakangan ini CA mengembangkan speaker dengan konus berlapis keramik dari Taiwan. Dilabeli merek Genetic. Desain dan kualitas suara yang dihasilkan, diklaim tak kalah heboh dibanding produk-produk hi end. Harganya tentu lebih bersahabat.
Hal tersebut dibuktikan ketika berhasil menjuarai salah satu event SQ nasional yang finalnya diadakan Februari lalu. “Kami berhasil keluar sebagai juara umum. Mobilnya pakai Mitsubishi Grandis 2010 yang semua perangkat audio pakai Genetic tanpa ada prosesor. Head unit kami pakai Pioneer 90RS,” tukas Afo.
"Speaker berbahan konus keramik sebenarnya sudah dimulai dari 2006-2007. Pelopornya Venture jenis fullrange. Kualitas suara yang dihasilkan memang the best punya. Tapi ya itu, banderolnya cukup mahal. Kalau ada produk lokal mengaplikasi bahan yang sama dan kualitas suaranya bisa menyerupai barang hi end dengan harga terjangkau, boleh lah diacungi jempol," tukas Zasum dari Pesona Audio di kawasan Pos Pengumben, Jakbar.
Selain midbass dan sub, ada pula pilihan tweeter. Antara lain tipe AMT Tweeter 708 (2KHz – 40HKz / 20 Watt), AMT Tweeter 806 S (2Khz – 40 Khz / 20 Watt) dan AMT Super Tweeter GT-308B (5,6 KHz – 80 KHz / 10 Watt).
“Khusus tweeter, mengaplikasi teknologi air motion transformer. Yakni memanfaatkan gerakan udara untuk mengakomodir frekuensi tinggi, sehingga terdengar lebih nyata,” terang Afo yang juga bilang harga ketiga tweeter Genetic tersebut lebih bersahabat di kantong, namun punya kualitas setara produk hi end.
Buktikan sendiri! (mobil.otomotifnet.com)