OTOMOTIFNET – Beberapa waktu yang lalu, OTOMOTIFNET.com pernah membahas penggunaan tanaman kenaf sebagai pengganti komponen berbahan plastik di komponen bodi Toyota Kijang Innova. Ternyata pengembangan ini bukan hanya di Indonesia tapi juga sudah menjadi proyek global Toyota di dunia.
Toyota telah mulai mengembangkan dan memperkenalkan bio-plastik sejak 10 tahun yang lalu. Tentunya pemilihan bahan dasar tanaman ini dipilih untuk mengurangi jumlah plastik berbasis minyak bumi yang digunakan dalam proses produksi. Selain merupakan sumber daya alam yang tidak terbarukan, minyak bumi juga meninggalkan residu dalam proses produksinya.
Salah satu inovasi yang sudah diaplikasikan adalah plastik ramah lingkungan yang juga berbahan dasar dari tanaman dan telah digunakan pada beberapa element bodi pada Toyota Prius generasi ketiga. Bukan hanya mesin mobilnya yang ramah lingkungan tapi banyak elemen di bodi yang juga ramah lingkungan.
Dan pengembangan komponen ramah lingkungan ini terus berlanjut. Kali ini Toyota bersama Toyota Tusho Corporation kembali membuat terobosan dengan memanfaatkan tebu sebagai komponen dasar plastik ramah lingkungan. Komponen bio-plastik yang dibuat dengan menggunakan bio-PET dari bahan dasar tebu ini diklaim bisa lebih keras, tahan lama dan tidak mudah menyusut bila dibandingkan dengan bio-plastik sebelumnya.
Jadi aplikasinya pun akan jauh lebih beragam. Kualitasnya yang lebih baik cocok digunakan sebagai bahan dasar karpet, kursi dan permukaan interior lainnya. Seperti dikutip Autoevolution, aplikasi pertama plastik berbahan dasar tebu ini ada pada lapisan bagasi di Lexus baru CT 200h. Dan nantinya mencapai 80 persen dari interior kendaraan Toyota pada masa yang akan datang.
Mantap!