|
OTOMOTIFNET - Untung-rugi memakai GPS tracking system ini sebenarnya tergantung pada kebutuhan pemakainya sendiri. Harga retail yang ditawarkan semisal Minitracker Raztel T100, yang masih terbilang mahal buat kebanyakan pengguna motor Tanah Air, mungkin tak sebanding dengan banderol motor yang dibeli seken.
Namun begitu, bukan berarti pemilik mobil tak butuh alat ini. Misalkan saja pasaran mobilnya saat ini ditaksir seharga Rp 122,5 juta. Premi pertanggungan TLO (Total Loss Only) untuk pertanggungan kendaraan kategori 1 (Rp 0-150 juta) sekitar 1,48% dari harga pasaran mobil saat ini. Tinggal Anda kalikan saja, dan hasilnya sebesar Rp 1,813 juta.
Artinya, Anda mesti merogoh kocek sebesar Rp 1,813 juta, untuk melunasi premi asuransi TLO selama setahun. Bandingkan dengan membeli alat seharga Rp 3 jutaan ini, dengan pemakaian pulsa untuk melakukan pelacakan (tracking) melalui internet tak lebih dari Rp 500 ribu per tahun.
Masalahnya sekarang, kebanyakan perusahaan asuransi hanya berani mengcover perlindungan terhadap pencurian kendaraan (TLO), dengan membatasi umur kendaraan.
Usia maksimum mobil yang masih bisa tercover asuransi, hingga berakhirnya periode asuransi adalah 15 tahun.
Sementara motor paling tua umurnya sekitar 4-5 tahun, sampai berakhirnya masa pertanggungan asuransi. Selain itu, pihak asuransi tak bakal mau menanggung kendaraan yang peruntukannya buat disewakan kembali ke pihak lain.
Tapi semua berpulang pada keputusan Anda. Kalau ingin membandingkannya, bisa cermati ilustrasi perhitungan pada tabel di bawah ini.
Table: (diasumsikan anda sudah memakai mini-tracker Raztel T100) | |
Kartu prabayar IM3 (Paket) | |
Elapsed timer per 2 menit | 30 menit |
Pulsa per kb/2 menit (tarif GPRS) | Rp 1 |
Biaya pulsa/jam (30xRp 1) | Rp 30 |
Biaya pulsa/hari (24 jam x Rp 30) | Rp 720 |
Biaya pulsa/bulan (30 hari x rp 720) | Rp 21.600 |
Total biaya pulsa/tahun (12 x rp 21600) | Rp 259.200 |
Penulis/Foto: Anton / Anton