Otomotifnet.com – Meski bertujuan untuk meningkatkan oktan demi menghindari gejala knocking pada mesin, bukan berarti zat aditif atau octane booster pada bensin boleh dipakai bebas pada kendaraan. Sebaliknya, pihak Gaikindo tak menyarankan penggunaan octane booster tersebut.
“Kami tidak menyarankan penggunaan octane booster untuk menaikan oktan bensin. Karena sample yang kami dapat selama ini bisa dibilang berbahaya, karena mengandung zat Mangan (Mn). Pengaruhnya hanya jangka pendek. Namun ke depannya bisa merusak lingkungan dan mesin,” ulas Indra Chandra Setiawan, Anggota tim Transportasi, Lingkungan dan Infrastruktur Gaikindo.
Dirinya menambahkan jika aplikasi octane booster lebih banyak kerugian daripada keuntungan yang didapat. Karena mobil-mobil saat ini telah dilengkapi pengontrol emisi yang sangat rumit dan octane booster justru dapat merusak komponen tersebut.
“Salah satunya yaitu 3-way catalyst dan sensor oksigen untuk gas buang yang mampu melakukan control closed loop yang sangat teliti. Dengan demikian, pencampuran octane booster akan merusak sensor kendaraan sehingga tidak optimal,” urai Indra di seminar bertajuk Penggunaan Octane Enhancer Non Oxygenate Dalam Bahan Bakar Bensin pada Rabu (3/7).
“Sistem kendaraan ini harus bisa dijaga dalam keadaan optimal agar mampu mempertahankan emisi gas buang. Sementara penggunaan ash forming aditif dapat mempengaruhi kondisi operasi katalis yang berimbas pada naiknya emisi gas kendaraan,” pungkasnya. (mobil.otomotifnet.com)