Analisa Pasar MPV, Makin Semrawut dan Sengit

billy - Senin, 10 Juni 2013 | 17:01 WIB

(billy - )


Segmen MPV kedatangan pemain baru yaitu All New Kia Carens. Makin membuat sesak kompetisi di segmen mobil keluarga. Belum lama berselang juga hadir Chevrolet Spin dan Mazda VX-1. "Kami sengaja bermain di kelas 2.000 cc karena di bawahnya yaitu 1.500 cc sudah sangat crowded," sahut Hartanto Sukmono, Direktur Pemasaran PT Kia Mobil Indonesia (KMI).

All New Carens akan bertempur dengan Toyota Kijang Innova dan All New Nissan Grand Livina yang baru saja meluncur dengan desain dan mesin baru. Hartanto juga punya alasan lain yakni tumbuhnya pangsa pasar mobil di harga antara Rp 150-300 jutaan. "Kalau lima tahun lalu sekitar 34% dari total penjualan maka sekarang naik menjadi 79% dengan penjualan 10.000-11.000 unit sebulannya." Menunjukkan tumbuhnya kelas menengah.

BUKAN LAGI BRAND IMAGE

Konsumen di kelas medium ini membeli mobil bukan hanya untuk mengangkut anggota keluarga saja tapi juga sebuah kebanggaan. Tidak heran jika sejumlah teknologi dan fitur terbaru di kelasnya mungkin akan ditemui di mobil pada harga Rp 300 jutaan ke atas.

Maka dengan harga Rp Rp 249,5 juta M/T dan Rp Rp 262,5 juta A/T, Hartanto optimis All New Carens 2.0L DOHC dual CVVT 6-speed dapat diterima konsumen dengan target 1.000 unit hingga tutup tahun 2013.

Begitupun Yoshiya Horigome, Vice President Sales & Marketing PT Nissan Motor Indonesia (NMI), optimis bisa mencapai target penjualan All New Grand Livina 40.000 unit per tahun. "Grand Livina akan menjadi kontributor terbesar penjualan Nissan lebih dari 50 persen di tahun 2012," katanya.

Target penjualan NMI pada tahun 2013 sebesar 84.000 unit. All New Grand Livina mengunggulkan desain baru serta mesin baru HR15DE yang mengadopsi teknologi dual injection dengan twin VTC. Teknologi ini bisa menghasilkan torsi lebih baik pada kecepatan rendah dan lebih hemat bahan bakar 13 persen dibandingkan model sebelumnya. Dijual mulai Rp 179 juta hingga versi termahal Rp 260 juta.

Di segmen ini juara bertahan masih ditangan Innova yang sejak Januari-April 2013 sudah terjual 23.967 unit. Sementara total Grand Livina 1.5L dan 1.8L sebesar 11.274 unit. Lalu ada Honda Freed 1.5L sebanyak 4.513 unit. Toyota Innova rata-rata sebulannya bisa laku hingga 7.000 unit.

Namun paling crowded dan sengit di segmen low-MPV yang kedatangan dua pemain baru yaitu Chevrolet Spin dan Mazda VX-1. Di segmen ini mereka harus banting tulang melawan dominasi Toyota Avanza, Daihatsu Xenia dan Luxio, Suzuki APV dan Ertiga serta Nissan Evalia.

Hingga April 2013 total penjualan low-MPV sudah mencapai 124.610 unit. Avanza masih belum tergeser dari posisi 1 meski sudah turun akibat dikeroyok pemain baru. Januari-April 2013 sebesar 68.362 unit, disusul Xenia 24.989 unit, Ertiga 21.870 unit, APV 4.826 unit, Luxio 2.234 unit, Evalia 1.952 unit. Adapun Spin di April tercatat baru terjual 377 unit. Kabarnya sudah dipesan sebanyak 3.000 unit.

Spin akan diproduksi 40.000 unit setahun. 80%-nya ditujukan untuk pasar Indonesia, selebihnya diekspor ke Thailand dan Filipina. Spin harus lebih kreatif menjaring konsumen. Apalagi ia punya fitur yang tak dipunyai lawan-lawannya yakni versi 1.3L turbo diesel serta transmisi otomatis 6-speed. Pesan ini kurang terlihat menonjol di iklan jualannya.

Strategi pemasaran yang dilakukan Suzuki boleh diacungi jempol. Bahkan pada Februari 2013, Ertiga mampu menyalip penjualan Xenia dimana Suzuki Ertiga terjual 6.784 unit sedangkan Xenia 6.283 unit. Saat ini produksi Ertiga sudah digenjot ke angka 7.000-8.000 unit sebulan, 2 shift, Sabtu masuk. Itupun sebagian sebesar 500 unit untuk menyuplai ke Mazda dan 300 unit buat ekspor.

Gebrakan Suzuki tak menciutkan nyali PT Mazda Motor Indonesia (MMI) yang me-rebadged Ertiga. "Dengan Mazda VX-1, kami ingin mencicipi pasar compact MPV yang cukup besar di sini," ujar Astrid Ariani Wijana, Senior Marketing Manager MMI. Ia optimis VX-1 dapat diterima pasar 3.600 unit hingga akhir tahun ini.

Hal ini mengusik Avanza dan Xenia. Keduanya mengalami improvement yakni pemakaian dual airbags agar terus dilirik konsumen. "Adanya Xenia dual airbags ini, kami akan meningkatkan target penjualan dari 5.000 unit menjadi 7.000 unit per bulan," jelas Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM).

Daihatsu Xenia dual airbags ini dibanderol mulai Rp 137 juta sampai Rp 189 juta. Sejak pertama kali diluncurkan 2004 silam hingga April 2013, Avanza berhasil mencapai penjualan 963.373 unit di pasar domestik dan 169.830 unit di mancanegara. (mobil.otomotifnet.com)