Datsun Media Trip Jepang, Bikin MPV Untuk Indonesia

billy - Sabtu, 4 Mei 2013 | 15:05 WIB

(billy - )


Siapa yang tak kenal Datsun 160J ataupun generasi 120Y di era 1970-an sampai 1990-an. Datsun punya nama harum di dunia otomotif Indonesia. Namun, lupakan dulu semua seri Datsun lawas, yang sampai kini pun masih jamak dipakai pembalap retro touring.

Datsun, merek lama yang akan lahir kembali, sama sekali belum menampakkan batang hidungnya. Atas undangan PT. Nissan Motor Indonesia (NMI), kami menelusuri kantor pusat Nissan di Yokohama, dan area R&D Nissan yang lebih mirip pangkalan militer. Yup, Nissan Technical Center (NTC) di kawasan Atsugi, Jepang adalah bekas pangkalan militer, dan kini digunakan sebagai pusat pengembangan riset Nissan.

Sebelum memasuki area NTC, seluruh pengunjung harus terdaftar dan melewati terowongan di kawasan perbukitan. Hanya lewat jalan inilah area tersebut bisa dimasuki. Dan maaf, tak akan ada hasil foto sama sekali, karena di kawasan ini seluruh penggunaan kamera termasuk telepon genggam, dilarang keras.

Pastinya, Datsun kali ini menawarkan sesuatu yang sama sekali baru. “Datsun menjanjikan kendaraan yang tangguh, tepat guna dan punya daya tahan tinggi, menggunakan teknologi modern, desain yang stylish, juga mudah dijangkau oleh first entry buyer,” papar Vincent Cobee, Head of Datsun.
Sebagai orang yang paling bertanggung jawab terhadap development Datsun. Cobee menjanjikan Datsun mudah dijangkau, baik dari segi harga ataupun kemudahan mencari dealer. Siapa sih yang tak ingin kendaraan dengan harga di bawah Rp 100 juta, tapi sanggup memberikan begitu banyak fitur?

Spesifikasi teknis pun masih sebatas imajinasi. Tapi, Cobee menerangkan kalau kapasitas mesin akan dibikin kompak alias kecil. Ketika ditanya, kenapa pakai mesin kapasitas kecil. “Teknologi sekarang kan enggak harus pakai mesin berkapasitas besar untuk mendapatkan tenaga maksimal,” sambung ayah 3 anak ini sambil tersenyum.

Memang, sebuah hatchback mungil terbungkus erat plastik di dalam pusat riset Nissan sedang diuji. Tujuannya, untuk melihat apakah ada bunyi mengganggu ketika melintas jalan bergelombang ataupun daya tahan suspensi ketika disiksa begitu keras. Namun, model hatchback ini kabarnya hanya untuk pasar India, sedang Indonesia kebagian sedan.
 
Dimensi keseluruhan sepintas mirip dengan March, namun dengan overhang sangat kecil untuk mencari stabilitas dan handling mumpuni. “Selain itu juga memperbesar kapasitas kabin,” ujar Bayu Kurniawan, Senior Manager, Product Planning NMI yang bertanggung-jawab mengembangkan Datsun agar sesuai dengan pasar lokal Indonesia. Sekilas terlihat, roda depan dan belakang sangat menempel dengan bumper. Nah, ngobrol panjang lebar dengan Cobee justru menyiratkan model lain Datsun untuk Tanah Air.
Tak dipungkiri, Cobee paham benar bagaimana budaya berkendara di Indonesia, termasuk kegiatan rutin pulang kampung alias mudik saban kali bulan puasa selesai, jadi ritual yang terbilang ‘wajib’ untuk sebagian besar masyarakat. “Termasuk kondisi jalan yang bergelombang dan banyak tanjakan di daerah, juga kualitas bahan bakar,” yakin Cobee.

Bertarung di segmen baru, Datsun jelas menggelitik rasa penasaran. Cobee juga menegaskan kalau Datsun akan dibuat spesifik untuk masing-masing pasar. “Di Indonesia, family size is matter,” ungkap pria yang sukses mengembangkan Nissan March ini. Artinya, ketika pasar Indonesia membutuhkan sebuah kendaraan demi menampung anggota keluarga. Bisa jadi, ungkapan Cobee punya makna lain.

Ditunggu kejutan lain dari Datsun edisi berikutnya ya… (mobil.otomotifnet.com)