Mengenal Toyota Corona Twincam M/T 1990

billy - Sabtu, 22 September 2012 | 09:02 WIB

(billy - )


Toyota Corona adalah salah satu produk sedan mewah yang pernah menjadi legenda dalam sejarah sedan di Tanah Air. Setidaknya hingga di era ‘90-an, sewaktu produksi Toyota Corona discontinue, banyak penggemar Corona yang bertanya kenapa hal ini bisa terjadi?

Oleh karena itulah, OTOMOTIF ingin mengangkat kembali salah satu generasi Corona yang sempat dan masih berseliweran di jalanan hingga saat ini, yaitu Toyota Corona Twincam 2.0. Dari garis bodi masih menyisakan kemewahan khas tahun ‘90-an, didukung dengan warna hitamnya yang juga mempertegas kesan elegannya.

Masuk ke interiornya, warna abu-abu mendominasi di semua bagian. Yang paling unik dari Corona Twincam ini adalah speedometer menggunakan model digital yang terbilang modern pada masa itu. Tidak banyak yang menggunakan speedometer model digital ini. Kemudian bahan fabric pada joknya yang empuk juga menambah kenyamanan. Untuk mengoperasikan AC-nya cukup tekan tombol yang ada di fascia tengah. Mewah bukan?

Sementara itu mesin 3S-FE yang berkapasitas 4 silinder 2.000 cc dengan sistem injeksi terbilang cukup bandel hingga saat ini. “Mesin ini memang bandel, jarang ada keluhan ,” bilang Taher dari bengkel Bar Speed di bilang­an Patal Senayan.

“Umumnya pengguna Corona Twincam ini mengeluhkan seputar kaki-kaki, seperti tierod dan long tierod. Selain itu engine mounting kanan dan kiri juga cukup sering kena,”ujarnya lagi. Di luar masalah tierod dan long tierodnya, suspensi Corona Twincam terkenal nyaman.

Anda tertarik?

KELEBIHAN

1. Performa cukup mumpuni di usia lawas
2. Pandangan kemudi cukup lapang
3. Harga komponen cukup terjangkau

KEKURANGAN

1. Agak boros
2. Beberapa mobkas ditemui dengan tampilan jok dan dasbor yang kurang apik
3. Ekstra perhatian pada bagian kaki-kaki

Menakar Biaya Servis

Karena Toyota Corola Twincam ini masih menggunakan mesin model lama, sebaiknya penggantian oli mesin dilakukan setiap 5.000 km. Perhatikan juga waktu penggantian filter oli, untuk amannya bisa dilakukan penggantian setiap ganti oli mesin. Atau setidaknya setiap dua kali ganti oli mesin.

Sementara itu filter udara bisa diganti setiap 25.000 sampai 30.000 km. Namun, jika Anda sering melewati jalan yang berdebu, maka lebih cepat lebih baik.

Lalu penggantian busi jika diperlukan saja, tak ada salahnya jika setiap ganti oli, busi dibersihkan juga. Biaya tune-up di bengkel Bar-Speed adalah Rp 125.000
 (mobil.otomotifnet.com)

Daftar Fast Moving

Filter Oli       Rp 60.000
Filter Udara     Rp. 183.000
Filter Bensin    Rp 467.000
Kampas Rem Depan Rp 695.000
Kampas Rem Belakang Rp 519.000
Tie Rod      Rp 224.000 X2
Long Tie Rod Rp 745.000 X2

 Sumber: Putra Jaya Motor, jl. Palmerah BArat no. 11 i-j, belakang Rabo Bank, Jakarta BArat. Telp. 021-68502713

Bengkel: Bar-Speed, jl. Tentara Pelajar np. 58, Arteri Patal Senayan (belakang Hotel Mulia), Jakarta Selatan. telp. 021- 57992834