Muhammad Ilham mengakui bahwa Peugeot 406 Limited A/T lansiran 2005 yang dipakainya tiga tahun belakangan ini minim masalah. “Cukup lengkap, sudah pakai jok kulit, alarm, sensor parkir, dan CD changer,” jelas pemilik event organizer ini mengacungi jempol untuk kenyamanannya karena sudah menerapkan suspensi model hidrolis.
Hanya saja Ilham, sapaan akrabnya, mengeluhkan soal temperatur mesin yang tinggi ketika terjebak di kemacetan siang hari. “Temperatur tinggi karena extra fan enggak kerja, bisa berakibat relay meleleh,” jawab Jajang Taryadi, Service Manager bengkel spesialis Peugeot, Refi Auto.
Problem yang juga kerap terjadi di 406 adalah angka odometer yang kerap ‘loncat’ ke angka yang bukan sebenarnya. Jajang menjelaskan bahwa penyebabnya adalah kesalahan pemakaian jenis busi. “Businya harus elektroda ganda berkode R6 yang ada hambatan, merek boleh bebas,” yakin pria berkumis ini.
Kasus seperti ini akrab disebut loncatan elektrikal dimana terjadi kesalahan pengiriman data ke ECU.
(mobil.otomotifnet.com)